"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Yohanes K. Sugiyarta

Yohanes K. Sugiyarta

Injil Lukas 7:1-20;

Saya kutipkan sebagian:

Luk 7:1
Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
Luk 7:2
Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
Luk 7:3
Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
-------
Luk 7:7
sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Luk 7:8
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
Luk 7:9
Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
Luk 7:10
Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
--------

Hampir setiap orang merasa gembira dan mungkin bangga apabila mendapatkan tepuk tangan pujian atau kemenangan.
Namun sebagai orang kristiani kita diberi teladan oleh Tuhan Yesus tentang kerendahan hati.
Maka saat memperoleh pujian atau mendengar tepuk tangan atas apapun usaha kita, janganlah lupa bukalah pula telinga kita untuk mendengar tertawaan kegagalan atau kekurangan kita.
Cobalah mengenal diri kita apa adanya, maka saat ada orang yang tidak menghargai kita, itu adalah hal yang wajar.
Tanpa kerendahan hati, iman pun akan mati.
Dan bisa tidak lagi percaya akan Allah yang berkuasa atas hidup.

Seorang perwira dalam Injil Lukas pagi ini menjadi teladan iman yang tumbuh karena kerendahan hati.
Ia menampilkan kepeduliannya kepada hambanya atau budaknya, yang sebenarnya ia dengan mudah bisa menukarnya.
Dan Tuhan Yesus memujinya:
Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai

Saudaraku,
Rasul Paulus memberikan nasihat:
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
(Fil 2:1-4)

Saudaraku, mengenal diri sendiri dengan jujur adalah modal awal untuk kerendahan hati.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Senin 17 September 2018

Allah Bapa kami
Kami serahkan hidup kami seutuhnya kepada-Mu
Dengan rendah hati kami mohon
Engkau jadikan hidup kami milik-Mu seutuhnya
Bebaskanlah hati kami dari kuasa kegelapan
Dan lepaskanlah kami dari kepentingan diri sendiri
Jauhkanlah kami dari angan-angan yang sia-sia

Kami bangga menjadi pilihan-Mu
Tuntunlah kami dengan kuasa Roh-Mu
Sehingga seluruh gerak dan langkah kami
Hanya untuk kemuliaan-Mu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Markus 8:27-35;

Saya kutipkan sebagian:

Mrk 8:27
Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?"
Mrk 8:28
Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."
Mrk 8:29
Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!"
Mrk 8:30
Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.
----------
Mrk 8:34
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Mrk 8:35
Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
-----------

Sering saya menulis bahwa kekristenan adalah tentang membangun relasi personal dengan Kristus.
Lalu relasi yang seperti apa?
Relasi tidak terlepas dengan memahami siapa dengan siapa.
Misalnya berteman dengan seorang artis/orang terkenal, orang yang dihormati, pejabat atau seorang presiden tentunya akan berbeda dengan berteman dengan orang biasa.
Dan yang sering terjadi adalah bukan melihat siapa relasinya dengan obyektif namun melihat dari kacamata kepentingan pribadi.
Ada pula yang aji mumpung, misalnya mumpung dekat dengan pejabat memanfaatkannya untuk mendapatkan proyek atau kolusi.

Saudaraku,
apakah relasi kita dengan Kristus hanya sebatas dengan apa yang kita butuhkan?
Misalnya saat mengalami keterpurukan lalu mendekatkan diri kepada Kristus.
Rajin berdoa, rajin ibadat bahkan mungkin ziarah ke gua Maria di berbagai temoat.
apakah hubungan kita dengan Kristus hanya sebatas apa kata orang atau apa kata Pendeta/Imam?

Semua warga Indonesia mengetahui siapa Persidennya, tetapi hanya sebatas tahu.
Tidak semua memiliki relasi secara intim atau personal.
Saudaraku,
Allah kita adalah Allah yang penuh kasih.
Ia yang berkuasa atas hidup kita dan Ia telah lebih dulu mendekat kepada kita.
Ia telah menunjukkan kebaikan dan cinta kasih yang sangat besar.
Ia yang sanggup memenuhi kebutuhan kita.
Untuk itu marilah kita senantiasa mengusahakan agar relasi kita dengan Allah semakin hari semakin berkualitas.
Melepaskan diri dari semua makhluk hasil ciptaan kita sendiri.
Datanglah dengan telanjang ke hadapan Allah, buang segala pakaian duniawi, sebab pakaian duniawi itu yang digunakan oleh si jahat untuk mencengkeram kita, agar kita tidak bisa mendekat kepada Allah.
Sehingga kita tidak akan pernah sampai di hadapan-Nya.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Minggu 16 September 2018

Allah Bapa kami
Kami rindu damai-Mu
Kami rindu kasih-Mu
Kami rindu belaian-Mu

Bapa di surga
Kami pun ingin terikat pada salib-Mu
Kami mohon rahmat kekuatan
Untuk melepaskan semua benda yang melekat dalam tubuh kami
Yang menjauhkan kami dengan Engkau
Sebab kami tidak ingin binasa
Mata kami melihat
Dan telinga kami mendengar
Damai, sukacita dan keselamatan hanya ada pada-Mu

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Yohanes 19:25-27;

Yoh 19:25
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
Yoh 19:26
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Yoh 19:27
Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
------------

Hari ini Gereja mengenangkan Kedukaan Santa Perawan Maria.

Saudaraku,
Bunda Maria banyak mengalami dukacita, mulai dari mengandung Tuhan Yesus, melahirkan-Nya, mengungsi ke Mesir, di jalan salib, sampai dengan melihat Putera-Mya wafat di kayu salib.
Bunda yang memiliki ketabahan yang luar biasa.
Kita bisa belajar dan meneladan Bunda Maria.
Sebab setiap orang, kaya atau miskin, orang biasa ataupun yang punya jabatan/kekuasaan, tidak akan pernah terlepas dari dukacita.
Sumber kekuatan Bunda Maria adalah:
Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.(Bdk Luk 1:38)
Hampir setiap hari ada tekanan, skala kecil atau besar yang memicu stres.
Bahkan bukan hanya menguras tenaga namun juga pikiran.
Satu dan yang lainya tidak sama, namun setiap orang pasti mengalami.

Saudaraku,
Mari menjalani hidup ini, menyikapi setiap kejadian-kejadian yang kita alami dengan tenang, dengan Firman Tuhan, dengan janji Tuhan dan kasih Tuhan.
Maka kita akan mendapatkan penglihatan dengan perspektif lain yang kemudian mampu melihat segala sesuatu pada tempatnya dan dalam proporsi yang sebenarnya.
Jika kita bertindak demikian maka akan bersikap lebih obyektif dan akan terhindar dari banyak kegelisahan atau kecemasan.
Dan saya sangat yakin Allah tidak akan pernah membiarkan kita berdukacita melebihi kemampuan kita.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.
Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.(1Kor 10:13)

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Sabtu 15 September 2018

Allah Bapa kami
Puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu
Engkau buka mata kami
Sehingga kami melihat keagungan-Mu
Lalu kami semakin kuat dan sabar dalam pengharapan

Kami mohon penyertaan-Mu selalu ya Bapa
Dan kami mohon pemeliharaan-Mu
Supaya hati dan pikiran kami
Selalu tertuju kepada-Mu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

 

Injil Yohanes 3:13-17;

Yoh 3:13
Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
Yoh 3:14
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
Yoh 3:15
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Yoh 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yoh 3:17
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
--------

Saudaraku,
penting untuk melihat dan menyadari fakta bahwa hidup ini adalah sebuah perjuangan bahkan peperangan.
Perjuangan dan peperangan dalam memilih putih atau hitam, baik atau buruk.
Patut kita bersyukur sebab kita memiliki Allah yang penuh kasih.
Ia datang bukan untuk sebuah aturan atau hukum.
Maka kedatangan-Nya bukan membawa timbangan dan palu, namun kedatangannya membawa kasih.
Kasihnya adalah cahaya yang menerangi hati kita sehingga tidak hidup dalam kegelapan.
Orang yang hidup dalam kegelapan, tidak melihat jalan, sehingga lalu membuat aturan-aturan sendiiri bahkan mengabaikan orang lain pun tidak merasa salah.

Saudaraku,
salib Kristus adalah Cahaya, tetapi membutuhkan perjuangan untuk menghadirkan Salib.
Terutama bagi mereka yang mencintai diri, mengasihi diri.
Maka saat tubuh kita menuntut kenikmatan, HADIRKANLAH SALIB KRISTUS, walaupun berat tetapi mampu menghindarkan kita dari cinta diri.
Tidak sedikit orang membiarkan dirinya terpenjara oleh keinginan diri.
Maka lalu timbulah segala keinginan jahat.

Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.(Bdk Yoh 8:12)

Saudaraku,
mari menyadari bahwa kegelapan itu selalu ada dihadapan kita, bahkan nyaris tanpa batas dan jarak.
Maka hadirkanlah Kristus setiap saat, supaya kita terbebas dari segala kebutaan.
Dan lalu akan sampai pada kehidupan yang kekal.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Jumat 14 September 2018

Allah Bapa kami
Mata tidak pernah kenyang melihat
Telinga pun tidak pernah puas mendengar
Hanya dengan sungguh-sungguh menyadari kasih-Mu
Yang mampu membawa kami keluar dari kegelapan
Cahaya-Mu yang akan menerangi langkah kami
Firman-Mu yang menunjukkan jalan kepada kami
Roh Kudus-Mu yang memberikan kekuatan kepada kami

Allah Bapa kami
Ajarilah kami untuk mengenal diri sendiri
Ajarilah kami tentang kerendahan hati
Sehingga kami menjadi pribadi yang penuh kasih
Dan karya-karya-Mu terwujud dalam kehidupan kami

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Lukas 6:27-38;

Saya kutipkan sebagian:

Luk 6:27
"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
Luk 6:28
mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
--------
Luk 6:33
Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
--------
Luk 6:36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
Luk 6:37
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
Luk 6:38
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
--------

Saudaraku,
kata-kata, kalimat bisa terbang melayang-layang di angkasa, terbawa angin sehingga tidak pernah bisa diprediksi melintasi apa saja dan menyentuh apa saja.
Maka jika menurut pendapat kita, perasaan kita bahkan penilaian kita, bahwa kita mengalami ketidaknyamanan atau perlakuan buruk, janganlah mengumpat atau berkata-kata kotor.
Tetapi hendaklah menerima dengan senang hati, karena mengasihi dan mengampuni adalah *perintah Tuhan kita*.
Hendaklah pula tidak terlalu memperhatikan/mempedulikan kata-kata umpatan orang yang ditujukan kepada kita.
Sebaliknya kita harus memiliki semangat untuk selalu memperbaiki diri, berusaha membersihkan diri sendiri dari berbagai noda kotor.
Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.(Ams 12:22)

Demikian pula memiliki mata yang tajam memperhatikan diri sendiri.
Maka kita akan mengetahui ada banyak kekurangan dalam diri kita sehingga tidak mudah untuk menghakimi orang lain.
Penglihatan keluar sering menyesatkan apabila tidak berani jujur terhadap diri sendiri.
Sebab cenderung melihat kekurangan orang lain, dan merasa dirinya sendiri paling sempurna.
Orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apapun, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka.(Ams 12:21)

Allah adalah hakim yang adil, tahu apa yang kita tidak tahu dan Allah adalah Maha Kasih.
Maka marilah kita percayakan hidup kita kepada Allah.
Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.(Bdk 2Taw 16:19)

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Kamis 13 September 2018

Allah Bapa kami
Engkau mengetahui kekurangan dan kelemahan kami
Sudah selayaknya kami hidup dengan rendah hati
Tak ada satupun alasan kami untuk bermegah
Dan tidak ada sedikitpun alasan untuk menghakimi orang lain

Untuk itu ya Bapa pandanglah hamba-Mu ini
Dengarlah permohonan kami
Berkat dan pertolongan-Mu menjadi semangat kami untuk membaharui diri
Supaya semakin hari hidup kami semakin layak dihadapan-Mu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin