
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Lukas 6:20-26;
Saya kutipkan sebagian:
Luk 6:20
Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
Luk 6:21
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Luk 6:22
Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
Luk 6:23
Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
-----------
Kekayaan, popularitas dam kenyamanan, setiap orang mengusahakannya.
Tetapi Tuhan Yesus mengatakan yang empunya Kerajaan Allah adalah orang yang sekarang miskin, dianiaya dan orang yang menangis.
Kerajaan Allah biasanya adalah tentang kehidupan kekal, namun apabila sekarang ini orang yang miskin, tersingkir dan teraniaya oleh karena Kristus, sebenarnya ia sedang menikmati kebahagiaan surga.
Saudaraku,
Tetap tersenyum ceria dihadapan orang yang mengganggu kita.
Diam saat kita dituduh tidak adil.
Tetap sopan dan ramah kepada orang-orang yang menjengkelkan.
Jika semua itu kita lakukan dengan tabah dan rendah hati, itu adalah orang yang berbahagia dan hidup dalam Kerajaan Allah.
Maka marilah kita selalu berusaha mengalahkan diri sedari awal.
Menaklukan keserakahan, kenikmatan, ingin selalu dipuji dan kesombongan.
Mengarahkan semua tekad untuk menuju kepada keselamatan.
Hendaklah tidak terlalu mengasihi diri sendiri, sehingga kita tidak mudah tergelincir.
Tubuh ini harus diberi sedikit kurang, supaya tidak membawa kita kepada kebinasaan.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Rabu 12 September 2018
Allah Bapa kami
Kami mohon tuntunlah kami
Dalam segala tingkah laku dan ucapan
Dan dalam segala rencana dan keinginan
Supaya jauh dari mencari kenikmatan, pujian dan kesombongan
Kami mohon damai
Kami mohon sejahtera
Dan kami percaya akan Sabda-Mu
Bahwa Engkau akan memberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 6:12-19;
Luk 6:12
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
Luk 6:13
Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
Luk 6:14
Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
Luk 6:15
Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
Luk 6:16
Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Luk 6:17
Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Luk 6:18
Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
Luk 6:19
Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
--------
Saudaraku,
sebagai seorang kristiani, kita adalah murid-murid Kristus, hidup kita harus mengilhami semua orang di sekitar kita tentang kasih Allah.
Untuk itu sebaiknya kita berhati-hati dalam pergaulan janganlah kiranya: orang lain muak dengan pribadi kita.
Juga dalam media sosial, bolehah bercanda tapi jangan ngawur, apalagi jorok!
Kita telah ditinggikan oleh Kristus, janganlah sampai kiranya kita kembali ke dunia orang mati, yang penuh caci-maki dan hawa nafsu jahat.
Jangan pula merasa senang tatkala menerima pujian, lihat dulu diri sendiri, jangan-jangan kita adalah orang munafik.
Tingkah laku dan bicaranya baik di depan orang, tetapi kehidupan pribadinya tinggi hati dan sombong jauh dari kasih Allah.
Semua yang dilakukannya hanya untuk mencari perhatian orang, hatinya kosong dan tidak punya arah hidup yang jelas.
Saudaraku,
Kuasa Allah ada dalam diri setiap orang percaya, yaitu kuasa untuk mengalahkan kegelapan dan memberikan kesembuhan bagi banyak orang.
Maka marilah kita selalu menyatu dengan Kristus, taat dalam pimpinan-Nya.
Kita ini orang yang terpelajar, Guru kita adalah Kristus, hendaklah jangan bertindak seperti orang yang tidak punya sopan santun.
Mari kita berdoa buat saudara-saudara kita dan semua orang yang ada di kehidupan kita, agar mereka hidupnya mampu membawa kebaikan dan kasih Allah.
Bukan menjadi pewarta kabar bohong atau menyesatkan, kebencian, permusuhan, kecemasan dan pornografi.
Dan marilah kita selalu bersemangat berkarya untuk Kristus.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Selasa 11 September 2018
Allah Bapa Kami
Terimakasih Engkau telah menjadikan kami murid-murid-Mu
Engkau setia mengajar kami
Membekali hidup kami
Supaya kami kuat melawan keinginan jahat
Sehingga hidup kami
Adalah wujud kasih dan kebaikan-Mu
Dan mampu membuat setiap orang melihat Allah yang hidup
Bapa di surga
Kami mohon bersihkanlah dan sucikanlah hati dan pikiran kami
Supaya kami hidup sebagai anak-anak Allah
Yang menjadi jalan bagi setiap orang untuk melihat kebenaran
Dan menuju kepada keselamatan
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 6:6-11;
Luk 6:6
Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
Luk 6:7
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
Luk 6:8
Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
Luk 6:9
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"
Luk 6:10
Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
Luk 6:11
Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
--------
kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia._
Ahli Taurat dan orang Farisi beribadat tetapi hati dan pikirannya mencari kesalahan orang lain.
Hal seperti ini masih terjadi sampai dengan hari ini bahkan bukan hanya ibadat di rumah ibadat.
Tetapi dalam pertemuan-pertemuan rohani masih saja ada orang yang memanfaatkan kepentingan diri atau kelompoknya.
Banyak orang yang dengan kerohaniannya merasa punya hak untuk menghakimi sesamanya.
Saudaraku,
saya sangat suka dengan kalimat St. Paulus dalam Ef 5:15-16:
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena *hari-hari ini adalah jahat.
Saudaraku,
sangat jelas dihadapkan kepada kita mana yang hitam dan mana yang putih, dan semakin hari semakin nyata perbedaannya.
Maka orang bodoh pun akan mengerti mana yang baik dari Allah dan mana yang tidak baik atau sebenarnya pura-pra bodoh demi kepentingan diri.
Janganlah seperti orang bebal!
Bebal adalah orang yang tidak cepat mengerti, tidak tajam pikirannya.
Maka marilah kita pertajam mata rohani kita, supaya kita tidak mudah dihasut oleh berbagai keinginan jahat.
Jangan mudah menyalahkan orang lain tetapi lalai melihat diri sendiri.
Banyak contoh yang tidak baik di media hari-hari ini, salah satunya banyak tokoh yang memaafkan secara pribadi tetapi laporan hukum pencemaran nama baik tetap berjalan.
Dengan berbagai alasan pembenaran bahwa hukum tetap harus dijalankan.
Marilah kita lebih bijaksana.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Senin 10 September 2018
Allah Bapa kami
Kami mohon tak henti-hentinya
Fiman-Mu mengajar kami
Dan hidup dalam hati dan pikiran kami
Menjadi sumber kebijaksanaan kami
Sehingga kami tidak terburu-buru dalam segala hal
Dan tidak mudah menghakimi orang lain
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Markus 7:31-37;
Saya kutipkan sebagian:
Mrk 7:32
Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
Mrk 7:33
Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
Mrk 7:34
Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
Mrk 7:35
Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
Mrk 7:36
Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.
Mrk 7:37
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
--------
Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap
Saudaraku,
tentunya kita bukan hanya mengenal Tuhan Yesus tetapi percaya Ia menjadikan segala-galanya baik.
Apakah kita telah menjadi baik?
Lalu apakah hidup kita mampu membawa orang sakit kepada-Nya?
Mungkin kita tidak menyadari bahwa jiwa atau batin kita sendiri masih buta.
Sehingga gerak hidup hanya didorong oleh hawa nafsu.
Mudah marah, mudah tersingung, selalu mencari kesalahan orang lain, egois, tidak pernah bisa menghargai orang lain dan menjadi budak kepuasan diri.
Orang kristiani bukan orang jauh, tetapi bisa saja menjadi jauh dengan Kristus ketika tidak pernah serius membangun relasi dengan Kristus.
Ke gereja iya, tetapi tidak pernah serius sehingga batinnya kosong, tidak tumbuh, tidak berbuah lalu kehidupan rohaninya mati.
Saudaraku,
kita dipilih, kita dipanggil, mata kita dijadikannya melihat, telinga kita dijadikannya mendengar.
Sehingga kehidupan kita bukan lagi atas dorongan hal-hal duniawi.
Mata dan telinga kita selalu mengarah kepada Kristus sumber kasih dan keselamatan.
Dan hidup kita harus menjadi saksi-Nya, membawa setiap orang supaya melihat kebenaran dan keselamatan.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Minggu 9 September 2018
Allah Bapa kami
Engkau tetap setia menyertai kami
Supaya jalan kami tidak menyimpang
Terimakasih ya Bapa
Dan setiap detik setiap saat
Kami memohon rahmat kekuatan-Mu
Supaya kami kuat dan teguh
Tidak mudah tergoda oleh kegoisan diri
Setia melakukan kehendak-Mu
Sehingga hidup kami
Mampu membawa setiap orang ke dalam terang-Mu
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin