
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Lukas 8:4-15;
Saya kutipkan sebagian:
Luk 8:11
Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
Luk 8:12
Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
Luk 8:13
Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
Luk 8:14
Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
Luk 8:15
Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
--------
Yang jatuh di tanah yang baik, mengeluarkan buah dalam ketekunan.
St. Paulus dalam Ibrani 1:3-4:
sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
(Ibr 1:3-4)
Benih yang jatuh ditanah yang baik pasti akan tumbuh, namun apakah selalu berbuah?
Mari saya ajak mengamati bagaimana pohon bertumbuh, terutama perhatikan kemana arah pertumbuhannya, yaitu menuju ke arah sinar matahari.
Saat sinar matahari terhalang, arah tumbuhnya akan berbelok mencari celah menuju sinar matahari.
Jadi pohon saja mengetahui arah kemana ia harus tumbuh, bagaimana dengan kita?
Apakah hidup kita selalu tertuju kepada Allah?
Dan ...
Bukankah setiap orang memiliki hati nurani dan mengerti akan apa yang baik?
Lalu mengapa tidak selalu menghasilkan buah yang baik?
Saya percaya setiap orang mengetahui Sang Sumber Kebaikan, Sang Sumber Cahaya.
Dan saya percaya pula setiap orang berusaha mengarahkan hidup kepada-Nya, dengan berbagai cara, tetapi tidak semua memiliki ketekunan.
Saudaraku, rahasia dari ketekunan adalah *cinta*.
Mari pancarkan cinta kasih dan rasa syukur dari dalam hati saat kita mengalami ketidaknyamanan dan kesulitan, dan lihatlah kita akan menang.
Cobalah jangan pernah berpikir buruk terhadap orang lain atau segala sesuatu yang dihadapkan kepada kita.
Jangan pula pernah merasa tersingung akan perkataan orang, walaupun ucapan atau tindakan orang tersebut memberi cukup alasan untuk berbuat demkian.
Mengkritik tidaklah sulit tetapi tetap tersenyum saat dikritik, membutuhkan cinta.
Ya Allah-ku , kami mencintai-Mu tetapi ajarilah kami untuk mencintai.
Tekun sampai akhir hidup dalam kasih-Mu.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Sabtu 22 September 2018
Allah Bapa kami
Ada kedamaian
Ada sukacita
Dalam hati yang bersih
Dan dalam hati yang mengasihi Engkau
Kami mohon ya Bapa
Kasih-Mu selalu ada dalam hati kami
Sehingga kami selalu kuat dijalan-Mu
Tetap tegar dalam menghadapi semua tantangan dan godaan
Dan tekun dalam mengusahakan kebaikan
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Matius 9:9-13
Mat 9:9
Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.
Mat 9:10
Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
Mat 9:11
Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Mat 9:12
Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
Mat 9:13
Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
--------
Panggilan Santo Matius, juga berlaku bagi semua orang Kristen.
St. Matius hidupnya berubah total sejak bertemu Tuhan Yesus.
Seorang pemungut cukai, pengkhianat bangsanya, menjadi pembawa kabar baik dan keselamatan bagi bangsanya dan bagi kita saat ini.
Saudaraku,
Allah telah memilih kita, panggilan itu adalah rahmat Allah yang luar biasa, maka marilah kita bersyukur dan janganlah sia-siakan panggilan itu.
Pertama-tama jagalah diri kita sendiri, supaya tidak menyimpang dan berusaha untuk hidup sedemikian rupa agar bertumbuh dalam Kristus.
Sehingga hidup kita akan penuh dengan buah-buah Roh.
Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.(Bdk Gal 5:22-23)
Apa yang keluar dari diri kita adalah luapan dari dalam.
Maka kita membutuhkan banyak kalori rohani, supaya hidup kita tidak menjadi teladan buruk.
Sehingga punya kekuatan untuk mengkristenkan segala hal, dalam arti semua yang kita kerjakan dan lakukan hanya berdasarkan perintah Kristus.
Saudaraku,
Semua orang dipanggil tetapi tidak semua orang mendengar.
Semua orang bisa memulai tetapi tidak semua bisa bertahan sampai akhir.
Maka marilah kita selalu memohon pertolongan Tuhan supaya kita setia dan tekun sampai akhir.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Jumat 21 September 2018
Allah Bapa di surga
Tidak ada tempat bagi kami di dunia
Tempat kami adalah di surga bersama Engkau
Kami mohon rahmat kekuatan-Mu
Supaya kami setia kepada panggilan-Mu
Dan punya keberanian dan kekuatan untuk melepaskan diri dari keinginan-keinginan yang jahat
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 7:36-50;
Saya kutipkan sebagian:
Luk 7:37
Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
Luk 7:38
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Luk 7:39
Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."
--------
Luk 7:41
"Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
Luk 7:42
Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
Luk 7:43
Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."
--------
Luk 7:48
Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."
Luk 7:49
Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
Luk 7:50
Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
--------
Sungguh-sungguh suci bukan sekedar JA-IM(jaga image), itulah Yesus Kristus Tuhan kita.
Sangat kontras dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang menampilkan ketaatan atas hukum agama hanya supaya terlihat suci, sedangkan hatinya jauh dari belas kasih.
Dan menggunakan hukum agama bukan untuk membawa dirinya dan orang lain menjadi hidup benar dihadapan Allah, namun untuk menghakimi sesamanya dan memberi stempel najis.
Bermodalkan hafal kitab taurat dan jabatan imam lalu merasa sudah menjadi wakil Tuhan.
Saudaraku,
Kristen adalah pengampunan dan pertobatan.
Kita sadari terus menerus bahwa:
Allah kita adalah Allah yang penuh belas kasih.
Allah yang selalu merindukan manusia ciptaan-Nya agar hidup damai dan sukacita.
Allah yang tidak ingin manusia ciptaan-Nya binasa karena dosa.
Allah yang rindu melihat hidup anak-anak-Nya memancarkan cinta kasih.
Kitapun telah menerima belas kasih Allah, maka tidaklah pantas jika kita menghakimi orang lain.
Maka marilah kita selalu menyadari pula bahwa hidup kita tidak sempurna dan pandangan mata kita masih berkabut, yaitu kabut cinta diri dan egois.
Untuk itu marilah kita selalu berusaha agar semakin dekat dengan Allah, sehingga nurani yang baik dan hati yang penuh belas kasih yang berkuasa atas hidup kita.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Kamis 20 September 2018
Sesungguhnya Kerajaan Allah ada diantara kamu
Sabda-Mu yang membuat kami bersukacita
Puji syukur ya Bapa untuk semua kebaikan-Mu
Dan Engkau senantiasa mendekat kepada kami
Kami siapkan hati kami untuk Engkau
Kami mohon berkuasalah atas hidup kami ya Bapa
Pakailah hidup kami untuk mewujudkan belas kasih-Mu
Kuasailah pula pikiran kami
Sehingga lebih teratur dan murni
Agar membawa kemajuan dan kebaikan bagi diri kami sendiri dan sesama
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 7:31-35;
Luk 7:31
Kata Yesus: "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama?
Luk 7:32
Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.
Luk 7:33
Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan.
Luk 7:34
Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
Luk 7:35
Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
--------
Saudaraku,
Orang Farisi dan ahli taurat kekanak-kanakan, rewel dan manja.
Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan, karena tidak makan roti dan tidak minum anggur dianggap kerasukan setan.
Dan ketika Tuhan Yesus datang dengan penuh kuasa dan mujizat, karena Ia mendekat dengan pemungut cukai yang membutuhkan pertobatan, malah dianggap sebagai sebagai orang berdosa, pelahap dan peminum.
Intinya menurut mereka seorang Nabi adalah orang yang bisa bermain-main sesuai permainan di kepala mereka.
Lalu pertanyaannya: apakah kita juga memaksa Tuhan untuk bekerja sesuai dengan pikiran kita?
Saudaraku, jadilah anak-anak dihadapan Tuhan, tetapi jangan kekanak-kanakan.
Sifat kanak-kanak yang bukan ketololan, namun jadi anak-anak dihadapan Tuhan yang dewasa dalam segala hal.
Saat mengalami kesulitan seorang anak datang kepelukan orangtua-nya dan pasrah, dan tidak ada keraguan sedikitpun, orangtuanya pasti akan melakukan yang terbaik untuknya.
Tentunya kita memiliki kekurangan, kekuatiran, atau bahkan mungkin tidak lagi punya arah hidup.
Jika kita masih anak-anak pasti akan berusaha datang kepada orangtuanya, bukan kepada temannya.
Sekalipun kita belum pernah melihat orangtua kita mampu melakukan apa yang kita minta, tetapi pasti kita percaya bahwa ia bisa melakukannya.
Mari tempatkan Tuhan sebagai Tuhan, tanpa keraguan dan tanpa prasangka.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Rabu 19 September 2018
Allah Bapa kami
Sumber segala pengarapan
Hanya Engkau yang mampu memberi perlindungan
Hanya Engkau yang mampu memberi penghiburan
Dan hanya dalam Engkau, ada hidup
Kami mohon rahmat kekuatan-Mu
Untuk mampu menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk
Jujur dan obyektif melihat apapun dan siapapun
Sehingga tidak ada kebiasan mencela orang lain
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 7:11-17;
Saya kutipkan sebagian:
Luk 7:11
Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
Luk 7:12
Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
Luk 7:13
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
Luk 7:14
Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
Luk 7:15
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
--------
Saudaraku,
tidak semua orang punya nyali untuk merasakan belas kasih dari orang lain.
Contoh sederhana:
1. Menghargai pekerjaan bawahannya.
2. Menghargai dukungan rekan kerja.
3. Menghargai dukungan orang-oeang sekitarnya.
4. Menghargai jerih payah suaminya.
5. Menghargai masakan istrinya.
6. Dll.
saat segalanya berjalan baik, banyak orang merasa bahwa itu semua hasil dari usaha atau kerja kerasnya sendiri, yang lain hanya dianggap sebagai penggembira.
Jika demikian apakah orang seperti itu hatinya bisa tergerak oleh belas kasih, saat melihat orang lain memerlukan pertolongan?
Saudaraku,
perwujudan rasa belas kasih tidak harus se-dahsyat Tuhan Yesus, membangkitkan orang mati.
Banyak cara dan sarana-sarana sederhana untuk mewujudkan rasa belas kasih kita kepada sesama.
Diawali dengan kejujuran hati dan kehendak baik, membuat hati kita menjadi sangat peka terhadap kesulitan orang lain.
Sehingga dalam menyikapi segala sesuatu yang muncul pertama kali adalah untuk kepentingan orang lain, bukan kepentingan dirinya sendiri.
Dan lagi tidak pernah mengharapkan balas jasa atau tidak bernafsu untuk memperoleh keuntungan.
Sampai detik ini saya masih teringat kebaikan tetangga-tetangga saya saat saya masih kecil.
Setiap kali melewati rumahnya, selalu ditanya:
Le wis mangan durung, mampiro, mbokdhe wis masak ki.(Bhs. Indonesianya: Nak, sudah makan? Mampir ke rumah bibi, sudah ada masakan nih)
Belas kasih adalah gerak hati, dorongan dari dalam, bukan menunggu orang lain meminta.
Mari kita renungkan...
Kita keberatan bila orang lain diberi keleluasan, tetapi kita selalu ingin semua kehendak kita dituruti.
Kita ingin membatasi orang lain dengan peraturan, tetapi kita sendiri tidak mau dibatasi.
Jika demikian akankah ada rasa belas kasih???
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Selasa 18 September 2018
Allah Bapa kami
Kami mohon sadarkan kami selalu
Bahwa tidak seorangpun tanpa kekurangan
Tidak seorangpun mampu mencukupi dirinya sendiri
Dan tidak seorangpun mampu menyelesaikan kesulitannya sendiri
Sehingga kami memiliki hati yang penuh dengan belas kasih
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin