"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Yohanes K. Sugiyarta

Yohanes K. Sugiyarta

Injil Lukas 10:17-24;

Luk 10:17
Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
Luk 10:18
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
Luk 10:19
Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
Luk 10:20
Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."
Luk 10:21
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
Luk 10:22
Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
Luk 10:23
Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.
Luk 10:24
Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."
---------

Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu

Saudaraku,
Para murid memiliki sukacita mereka sendiri ketika mereka kembali dari perjalanan misi mereka.
"Setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu".
Setan bertengkar selama empat puluh hari dengan Anak Allah, Tuhan Yesus,
Tuhan Yesus telah mengalahkan setan di padang gurun.
Tuhan Yesus menolak semua daya tarik bumi dan semua kekuatan yang dapat dikerahkan si jahat.

Saudaraku,
Tuhan Yesus memberikan kepada kita Roh Kudus supaya "mata kita" melihat, mana kehendak Allah dan yang mana tipu daya iblis.
Dan kita semua telah menerima karunia untuk mengalahkan iblis.
Daging berasal dari dunia sedangkan Roh datang dari Allah.
Setiap saat daging menuntut untuk dilayani dan itulah jeritan daging yang selalu mununtut hak-haknya.
Manun percayalah rahmat Allah lebih dari cukup untuk kita, setialah maka kita akan menang.

Saudaraku,
dunia, setan dan daging adalah petualang-petualang yang selalu memanfaatkan kelemahan-kelemahan dalam diri kita.
Maka bangunlah selalu "kesadaran" supaya hidup batin kita tidak mudah dikacaukan oleh godaan-godaan yang selalu menyelimutimu.
Yaitu kesadaran bahwa kita adalah "anak-anak Alah".
Kita telah diberi kuasa untuk mengalahkan iblis.
Saat engkau merasa berada dalam kegelapan, jangan memaksakan diri untuk berjalan sendirian.
Pergilah kepada "Pembibingmu", yaitu Roh Kudus, taatlah, Ia akan setia menemanimu.

Saudaraku,
dagingmu rawan, begitulah keadaannya.
Segalanya membuatmu menderita dalam pikiran dan perasaan.
Dan segalanya adalah godaan bagimu ...
Maka kuatkanlah imanmu dan penuhi hidupmu dengan pengharapan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Pada-Mu kusandarkan hidup kami
Kami percaya tidak akan kalah dalam pertempuran-pertempuran
Kami percaya, Engkau akan melakukan segalanya untuk menyelamatkan kami

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Lukas 10:13-16;

Luk 10:13
"Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
Luk 10:14
Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.
Luk 10:15
Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!
Luk 10:16
Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."
---------

Barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku

Saudaraku,
ukuran tentang menolak Allah, sangatlah sederhana
Kita sendiri bisa melihatnya dengan cara membandingkan perilaku kita dengan Sepuluh Perintah Allah.
Tidak mudah untuk hidup tunduk kepada perintah Allah.
Pertama-tama kita harus bisa menaklukkan diri kita sendiri dan mengabdi kepada Allah dengan sukarela.
Tetapi jika kita mau melihat bahwa "rahasia kebahagiaan" di bumi ini satu-satunya adalah menuruti kehendak Allah, tentunya menjadi sangat mudah.
Tahapannya adalah:
Pasrah kepada kehendak Allah.
Menyesuaikan diri dengan kehendak Allah.
Mengingini kehendak Allah.
Dan mencintai kehendak Allah.

Saudaraku,
setiap saat kita harus berani "memurnikan niat" kita.
Terutama berhati-hatilah dengan "pertimbangan-pertimbangan manusiawi".
Pertimbangan-pertimbangan rohani yang harus kita berikan tempat dalam hidup kita.
Sebab hampir dalam setiap keinginan, dorongan hawa nafsu terdengar sangat lantang suaranya.
Jika kita tidak berani menolak sedari awal, kita akan terjebak didalamnya.
Selanjutnya kita akan terpisah dari Allah.

Saudaraku,
Tuhan Yesus telah mengalahkan daging dengan wafat di kayu salib.
Supaya melalui salib itu kita memperoleh kekuatan untuk selalu mengusahakan hidup dalam kekudusan.
Maka jika berada dalam "kebimbangan", segeralah heningkan diri.
Masuklah kedalam "luka-luka Kristus", supaya kita kuat mengalahkan segala bentuk keluh kesah daging.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Kami sangat sadar untuk tetap hidup dalam kehendak-Mu, tidak mudah
Tetapi kami percaya Engkau tidak pernah meninggalkan kami sendirian
Kami mohon berilah kami rahmat kekuatan untuk selalu hidup dalam kesadaran
Supaya dalam segala keadaan, kami tidak kehilangan kehadiran-Mu

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

 

 

Lukas 10:1-12;

Ayat 1-9

Luk 10:1
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Luk 10:2
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Luk 10:3
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Luk 10:4
Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan.
Luk 10:5
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.
Luk 10:6
Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Luk 10:7
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
Luk 10:8
Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
Luk 10:9
dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
--------

Katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu

Saudaraku,
jika kita dikenal karena perbuatan-perbuatan baik dan yang penuh kasih, itu adalah keharuman Kristus.
Dan jika kita "bekerja bersama Dia" dan semata-mata bagi Dia, seharusnya kita selalu bersukacita.
Sebab Kerajaan Allah yang sesungguhnya adalah saat kita hidup dalam kehendak Allah.
Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!".(Mat 12:34)
Oleh karena itu hendaklah kita berusaha dengan rajin, supaya dimanapun dan dalam segala hal yang kita kerjakan, kita bebas dari segala bentuk cinta diri.
Dan selalu menjaga kesadaran supaya kita selalu berada dalam kehadiran-Nya.

Saudaraku,
kita dipilih untuk menghadirkan Kerajaan Allah.
Kita harus selalu hidup dalam kesadaran bahwa kita adalah orang-orang pilihan Allah.
Lalu tentunya kita harus selalu menguasai diri, bukan sebaliknya kita membiarkan diri kita dikuasai oleh cinta diri dan keadaan.
Kita adalah hamba Tuhan, bukan hamba daging.
Arahkanlah selalu kepada masa yang kekal.
Pandanglah dengan "mata rohani", supaya kita tidak mudah tergoyahkan oleh hal-hal yang fana.

Saudaraku,
marilah kita menyerahkan diri dengan sempurna dan murni kepada Allah.
Dengan terus menerus melatih diri untuk "tetap hidup dalam kesadaran", kesadaran sebagai anak-anak Allah.
Perhatikan dengan seksama, dunia dengan segala upayanya berusaha menjauhkan kita dari kerajaan Allah.
Maka pandanglah setiap kejadian dengan "mata anak-anak Allah" dan pertimbangkanlah dengan seksama.
Supaya kita tidak mudah dikuasai oleh segala sesuatu di dunia ini.
Hidup yang baik akan membuat manusia bijaksana di hadapan Allah, paham akan banyak hal sehingga tidak mudah disesatkan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Dengan senang hati kami menyerahkan segala-galanya kepada-Mu
Sebab tiada berdayalah pertimbangan-pertimbangan kami
Kami mohon kuasailah hati dan pikiran kami dengan kehendak-Mu
Supaya dalam segala keadaan, kami tidak kehilangan kehadiran-Mu

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Matius 18:1-5;

Mat 18:1
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
Mat 18:2
Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
Mat 18:3
lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Mat 18:4
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Mat 18:5
Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
---------
Mat 18:10
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
---------

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga

Saudaraku,
ajaran Tuhan Yesus menjungkirbalikkan cara berpikir orang-orang.
Pengajaran tentang sorga sangat bertentangan dan bertolak belakang dengan apa yang mungkin orang pikirkan atau duga.
Saya sulit membayangkan orang-orang yang saat itu mendengar: "jika kamu tidak betobat seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga"
Sebab saya yakin semua pendengarnya saat itu adalah "orang-orang beragama".
Dalam pikiran mereka, ketaatan dalam menjalankan perintah agama itulah jalan menuju kedalam Kerajaan Surga.

Saudaraku,
kita berpendapat, anak kecil sangat polos dan tentunya mereka taat kepada orangtuanya dan tergantung penuh kepada orangtuanya.
Pengajaran sederhana dan luar biasa dari Tuhan Yesus.
Supaya kita bisa "menemukan jalan dari kanak-kanak rohani".
Berserah diri penuh kepada Allah Bapa kita, tetapi tidak kekanak-kanakan dan dewasa dalam iman.
Kanak-kanak rohani menuntut penyerahan akal budi, yang lebih sulit daripada penyerahan kemauan.
Untuk itu kita selalu memerlukan rahmat Allah dan diperlukan latihan terus menerus supaya berani mengatakan tidak terhadap hawa nafsu dan cinta diri.

Saudaraku,
kita adalah seorang anak dan Allah adalah Bapa kita, jangan lupakan itu.
Dan anak tidak memiliki apa-apa, semuanya adalah milik orangtuanya.
Jadi adakah sulitnya untuk rendah hati?
Sebab tidak ada satupun alasan untuk sombong.
Sombong akan apa?

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Engkau adalah teladan kerendahan hati yang sempurna
Setiap hari kami siap untuk menerima pengajaran-Mu
Kami mohon ajarilah kami untuk nrengucap syukur setiap hari
Dan berilah kami keberanian dan kekuatan untuk mengalahkan keinginan-keinginan yang tidak teratur

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Matius 18:1-5;

Mat 18:1
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
Mat 18:2
Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
Mat 18:3
lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Mat 18:4
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Mat 18:5
Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
--------

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga

Saudaraku,
dimata saya seorang anak adalah "lambang pengharapan".
Karena seorang anak hanya bisa berharap kepada kedua orangtuanya.

Saudaraku,
Tuhan Yesus mengatakan:
Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Menurut saya, menjadi seperti anak kecil adalah supaya kita hanya berharap kepada Allah.
Seperti seorang anak yang hanya bisa berharap kepada orangtuanya.
Maka ketika kita sungguh-sungguh hanya berharap kepada Allah, kita pasti hidup sesuai dengan perintah-Nya.
Kita tidak lagi mengikuti keinginan daging, tetapi taat kepada perintah Roh.
Contoh sederhananya, Roh selalu mendorong kita untuk hidup dalam belas kasih, tetapi ya atau ya "kekikiran" selalu menentangnya.
Kedagingan selalu meneriakkan ketakutan.
Tetapi lihatlah seorang anak kecil tidak pernah ketakutan dalam hal apapun.
Karena ia "mengandalkan" orangtuanya.
Maka jika engkau melihat anak kecil yang pelit, itu adalah cerminan dari orangtuanya.

Saudaraku,
setiap saat kita harus hidup dalam kesadaran dalam Roh.
Sebab tanpa Roh Kudus, kita menjadi anak-anak yang tolol dan lembek.
Roh menuntut penyerahan akal budi, yang lebih sukar dari penyerahan kemauan.
Hidup seperti anak kecil bukanlah kekanak-kanakan dan tidak "berlagak dewasa".
Dan yang paling utama adalah: kita adalah *anak Tuhan*, janganlah lupa.
Supaya kita selalu setia hidup dalam pengharapan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Allah Bapa kami
Melalui Putra-Mu Tuhan kami Yesus Kristus, Engkau jadikan kami anak-anak-Mu
Kami mohon rahmat-Mu supaya kami selalu hidup dalam kesadaran sebagai anak-anak Allah
Supaya kami tidak mudah ditipu oleh berbagai macam keluh kesah daging
Dan supaya kami setia hidup dalam pengharapan

Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus
hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa