
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Lukas 12:54-59;
Luk 12:54
Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi.
Luk 12:55
Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi.
Luk 12:56
Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?
Luk 12:57
Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
Luk 12:58
Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara.
Luk 12:59
Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."
---------
Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?
Saudaraku,
dalam Injil Lukas hari ini kita melihat bagaimana Tuhan Yesus mengingatkan bahwa manusia mampu menafsirkan tanda-tanda tertentu.
Seperti ketika kita melihat awan gelap bergulung-gulung, kita bisa mengatakan itu akan terjadi hujan.
Tanda-tanda yang dibuat Tuhan Yesus apakah kita bisa melihatnya?
Saudaraku,
kita memiliki "Mata Roh Kudus" untuk memahami "tanda-tanda Allah", taatlah kepada penglihatan itu.
Ingatlah banyak hal-hal yang agung yang tergantung bagaimana kita "melihat".
Dan ingatlah selalu bahwa rahmat Allah lebih dari cukup untuk kita hidup taat kepada penglihatan kita akan Allah.
Kita yang bebas merdeka, tundukkanlah diri untuk mengabdi dengan sukarela kepada Allah.
Jika kita semakin dekat dengan Allah, tentunya kita tidak mudah tergoyahkan oleh berbagai macam bentuk "rupa dunia".
Saudaraku,
penyerahan diri sepenuhnya kepada "penglihatan kita akan Allah", adalah rahasia kedamaian dan kebahagiaan di muka bumi ini.
Sebab hati manusia sangat mudah terikat oleh berbagai macam bentuk cinta diri.
Perhatikan ketika kita menjadi "pelayan diri kita sendiri", sesungguhnya kita telah "kehilangan hidup" atau kita telah mati.
Karena kita tidak lagi melihat apapun selain diri kita sendiri.
Apakah orang yang mati masih bisa melihat?
Apakah orang yang mati masih bisa mendengar?
Apakah orang yang mati masih bisa merasakan?
Maka jangan terburu-buru dalam menyikapi setiap keinginan.
Pertimbangkanlah segala sesuatu dengan kesadaran bahwa kita adalah "anak-anak Allah".
Supaya kita tidak mudah disesatkan oleh tanda-tanda dunia, yang membawa kita kepada kematian.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa
Allah Bapa kami
Puteramu, Tuhan kami Yesus Kristus telah menyembuhkan kami
Sehingga mata kami melihat dan telinga kami mendengar
Kami mohon berilah kami rahmat kekuatan untuk taat kepada penglihatan dan pendengaran kami akan Engkau
Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus
hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Lukas 12:49-53;
Luk 12:49
"Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!
Luk 12:50
Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!
Luk 12:51
Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.
Luk 12:52
Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.
Luk 12:53
Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."
---------
Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!
Saudaraku,
kalimat ini sarat makna dan dirancang untuk menggugah para pendengarnya untuk bertindak, mengambil keputusan, berpikir dan menimbulkan pertentangan dalam hati mereka.
Kalimat ini berdampak luar biasa karena Tuhan Yesus selalu menuntut para pengikutnya untuk setia sepenuhnya kepada Allah sebagai prasyarat Kerajaan Allah.
Setiap pendengar akan mendengar pesan yang sama tetapi pasti akan menafsirkannya secara berbeda.
Jadi, apa yang dapat kita simpulkan dari pernyataan Tuhan Yesus ini?
Apa artinya bagi kita saat ini?
Saudaraku,
bagi kita yang menerima pesan keselamatan, Api itu akan menyala di dalam diri kita, Api Roh Kudus mengubah hidup kita.
Lalu permenungannya: apakah Api itu saat ini masih menyala di dalam diri kita?
Jika kita berani jujur, seringkali kita berusaha memadamkan Api itu.
Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.(Bdk Yoh 3:19)
Mungkin kita tidak secara sadar dan sengaja memadamkan Api itu.
Tetapi kita seringkali "membiarkan kelemahan-kelemahan kita".
Kita tidak berusaha untuk tetap berada didalam Terang Allah.
Saudaraku,
dengan terang Roh Kudus, kita sangat mudah mengenali godaan-godaan.
Kita dengan sangat jelas melihat, mana kehendak Allah dan yang mana kehendak daging.
Bagian kita adalah bagaimana kita menguasai diri untuk tetap setia hidup didalam Terang.
Cahaya Api itu memurnikan penglihatan kita, tetapi ... hal yang menarik hati juga terlihat sangat jelas.
Maka.. kuasailah hatimu supaya tidak ada sudut-sudut yang gelap.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa
Allah Bapa kami
Kami mohon terangilah hati kami dengan Cahaya Roh Kudus sampai ke sudut-sudut yang paling dalam
Dengan Cahaya Api yang kekal melebihi segala cahaya
Bimbinglah kami untuk menerima kekurangan kami
Dan berilah kami rahmat kekuatan untuk memperbaikinya setiap hari
Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus
hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Lukas 12:39-48;
Luk 12:39
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
Luk 12:40
Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."
Luk 12:41
Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?"
Luk 12:42
Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
Luk 12:43
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Luk 12:44
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
Luk 12:45
Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
Luk 12:46
maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
Luk 12:47
Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
Luk 12:48
Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."
---------
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang
Saudaraku,
tiga hal penting dalam Injil Lukas hari ini:
1. Tuhan Yesus akan datang kembali.
2. Waktunya tidak terduga.
3. Ia memerintahkan kita untuk selalu siap.
Saudaraku,
Tuhan Yesus akan datang kembali, tetapi tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan hari itu tiba.
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."
Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
(Mat 24:26-27)
Oleh karena itu kita harus selalu siap dan hidup dalam ketekunan.
Hanya ketekunan hati yang melindungi kita supaya kita tidak menyimpang dari jalan Allah.
Jika ketekunan hatimu tergoyahkan, jangan mencoba tawar menawar dengan keinginan daging.
Sebab keinginan-keinginan itulah yang selalu mencemaskan hatimu.
Kalahkanlah keinginan-keinginan dengan semangat matiraga setiap hari.
Sebab saat kita mengalami pencobaan-pencobaan, sesungguhnya Allah sedang melatih kita supaya kita semakin dewasa dalam iman.
Jika kita mengalami pencobaan-pencobaan, keterasingan dan kesepian, Misa Kudus dan doa-doa kita adalah senjata-senjata untuk mengatasi setiap pencobaan.
Jangan pernah lelah memelihara kehidupan rohani kita.
Percayalah Tuhan Yesus akan memberikan ini dan itu, sehingga kehidupan rohani kita terpelihara.
Saudaraku,
rahasia ketekunan hati adalah: cinta.
Jatuh cintalah kepada-Nya.
Jika engkau sungguh-sungguh mengasihi-Nya, tinggalkanlah dirimu, lakukanlah kehendak-Nya.
Dan pandanglah setiap kejadian dengan "mata kita sebagaai anak-anak Allah".
Supaya dalam segala keadaaan, kita tetap setia berharap dalam iman.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa
Tuhan Yesus
Terimakasih, Engkau memilih kami untuk terlibat dalam keselamatan
Setiap hari kami membutuhkan rahmat-Mu
Untuk melepaskan dari kepentingan diri
Supaya kasih dan kuasa-Mu selalu terpancar dalam kehidupan kami
Sehinga setiap orang dalam kehidupan kami mengalami belas kasih-Mu dan melihat keselamatan dari Allah yang hidup
Kami mohon jagalah kami supaya kami tetap hidup dalam kesadaran sebagai anak-anak Allah
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Lukas 12:35-38;
Luk 12:35
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
Luk 12:36
Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Luk 12:37
Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
Luk 12:38
Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.
---------
Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala
Saudaraku,
kita dipanggil untuk waspada, setia dan aktif dalam kehidupan ini.
Lawanlah kelesuan dalam kehidupanmu.
Jika kita sungguh-sungguh mengasihi Allah, tidak akan menyerah tanpa berjuang.
Perjuangan kita adalah mengalahkan kekuatan yang berusaha "memadamkan api iman kita".
Dan jika kita tidak bersama-sama Allah, pelita iman kita akan padam.
Maka supaya kita tetap bersama-sama Allah, arahkanlah segenap perhatian kita hanya kepada kehendak Allah.
Saudaraku,
dalam menyikapi sesuatu terkadang kita harus seperti orang mati di dunia ini.
Perhatikan dengan sungguh-sungguh, seluruh isi dunia ini berjuang untuk memadamkan api iman kita.
Oleh karena itu terkadang ada hal yang harus kita biarkan berlalu.
Terkadang kita harus menjadi orang tuli dan menjadi orang buta.
Siapa gerangan yang bisa menjaga diri sendiri dengan begitu hati-hati sehingga dalam segala hal tidak pernah tertipu?
Saudaraku,
setiap hari kita membutuhkan rahmat Allah yang semakin banyak.
Karena kekuatan yang berusaha memadamkan pelita iman kita juga semakin sulit untuk dikenali.
Oleh karena itu, jauhi dan tolak segala keinginan yang berusaha "menjauhkan kita dengan Allah".
Tanda-tandanya mudah, yaitu segala bentuk cinta diri.
Dan marilah kita dengan berbagai cara membarui "pustaka iman" kita.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa
Allah Bapa kami
Kami membutuhkan rahmat yang besar untuk menjaga pelita kami tetap menyala
Maka kami mohon berilah kami keberanian untuk membarui iman kami setiap hari
Melalui ketaatan kami kepada penglihatan dan pendengaran kami akan Engkau
Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus
hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Lukas 12:13-21;
Luk 12:13
Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
Luk 12:14
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
Luk 12:15
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Luk 12:16
Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
Luk 12:17
Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
Luk 12:18
Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
Luk 12:19
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Luk 12:20
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Luk 12:21
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
---------
Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu
Saudaraku,
jiwa manusia adalah "harta yang tidak ternilai", itulah diri kita yang sebenarnya.
Tetapi mata kita melihat dengan sangat jelas, banyak orang yang dengan sadar menjadi "pelayanan keinginan daging".
Saudaraku,
Tuhan Yesus mengajak kita untuk hidup dalam perspektif atau sudut pandang yang benar terhadap harta dunia.
Intinya adalah supaya hidup kita tidak "terikat" oleh segala bentuk hawa, nafsu dan rasa.
Allah memberikan dunia ini kepada kita untuk hidup, bukan sebaliknya kita hidup untuk dunia.
Kaya sangat boleh tetapi semuanya itu kita peroleh "bersama Tuhan", bukan "bersama ketamakkan daging".
Ingatlah selalu bahwa "jiwa" atau "roh" adalah kekal, daging akan kembali ke tanah.
Kehidupan jiwa kita tergantung kepada "lumbung kekekalan" atau "lumbung roh" dan lumbung itu harus kita isi.
Oleh karena itu kita harus dengan sangat hati-hati dalam setiap "niat" kita.
Supaya lebih mengutamakan kehidupan jiwa.
Saudaraku,
kita semua menyadari bahwa kematian hanya berjarak satu tarikan nafas dan satu detak jantung.
Artinya kematian daging sangat dekat.
Maka marilah kita selalu melihat diri kita sendiri dengan "mata kekekalan".
Dan hiduplah dengan penglihatan itu.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa
Allah Bapa kami
Oleh karena belas kasih-Mu
Engkau menghendaki kami hidup bahagia bersama-Mu dalam kekekalan
Maka Engkau memberikan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus supaya kami selamat sampai kepada-Mu
Dan Ia telah mengalahkan kedagingan melalui salib
Maka kami mohon rahmat kekuatan-Mu setiap hari
Supaya kami selalu meneladan Putera-Mu dan kami sanggup menyalibkan kedagingan
Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus
hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa