"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Yohanes K. Sugiyarta

Yohanes K. Sugiyarta

Injil Lukas 6:12-19;

Luk 6:12
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
Luk 6:13
Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
Luk 6:14
Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
Luk 6:15
Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
Luk 6:16
Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Luk 6:17
Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Luk 6:18
Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
Luk 6:19
Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
--------

Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul

Saudaraku,
menjadi murid berarti "pergi bersama Tuhan Yesus", bukan meminta Tuhan Yesus untuk datang kepada kita.
Pergi ke mana pun Dia pergi, melakukan apa yang Dia lakukan, berbicara seperti yang Dia katakan.

Saudaraku,
Tuhan Yesus memanggil kita, Tuhan Yesus "menginginkan hidup kita".
Oleh karena itu kita harus menyesuaikan hidup kita dengan hidup Tuhan Yesus.
Dengan cara mengarahkan pendengaran dan penglihatan kita hanya kepada Tuhan Yesus.
Buatlah niat yang bulat dan tegas untuk "hidup sebagai murid".
Dan berdoalah selalu supaya tidak ada yang bisa memisahkan kita dengan Tuhan Yesus.

Saudaraku,
lakukanlah bagian kita, maka Tuhan Yesus akan mengerjakan bagian-Nya.
Berteguhlah dalam niatmu, supaya pekerjaan-pekerjaan Allah nyata dalam perjalanan hidupmu.
Menangkan pikiran dan hatimu, sebab "kedagingan" selalu berusaha menguasainya.
Tanda-tanda kedagingan sangat jelas, yaitu bila engkau kehilangan damaimu.
Dan penuhi dirimu dengan pengharapan, harapan yang membawa engkau kepada belas kasih-Nya.
Bangkitlah, berjalanlah dan sekarang mulailah berkarya!

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Siapa kami ini ya Tuhan, Engkau jadikan kami muridMu
Maka kami mohon kuasailah hidup kami supaya kami tetap setia berada dijalanMu
Bimbinglah kami supaya hidup kami bisa mengilhami setiap orang dalam kehidupan kami dengan kasih kepada-Mu
Dan jauhkanlah kami dari segala bentuk kesenangan dan kenikmatan hidup yang tidak pantas bagi anak-anak-Mu

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Lukas 6:6-11;

Luk 6:6
Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
Luk 6:7
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
Luk 6:8
Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
Luk 6:9
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"
Luk 6:10
Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
Luk 6:11
Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
--------

Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?

Saudaraku,
Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa cinta kasih diatas segala-galanya.
Demi Tuhan Yesus yang kita cintai itu, kita harus meninggalkan semua yang lain.
Perhatikan: cinta para makhluk itu penuh tipu daya.
Oleh karena itu jika kita bisa dengan "sungguh-sungguh" mengasihi Allah maka kita pasti akan sangat mengasihi sesama.
Didalam kekristenan, mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama, itu bukan hanya perintah, tetapi "gaya hidup".
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan *pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu*, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
(Mat 5:23-24)

Saudaraku,
tanpa cinta kasih, suatu "perbuatan lahiriah" tidak ada gunanya.
Sebaliknya hal-hal kecil jika didasari oleh cinta kasih, akan sangat besar faedahnya.
Allah melihat hati, bukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan.
Oleh karena itu sia-sia segala usaha yang dilakukan orang jika hanya dengan motivasi "pencitraan".

Saudaraku,
adalah baik jika kita juga taat kepada ajaran gereja.
Hormatilah dan hargailah Liturgi suci Gereja dan upacara-upacara perayaannya.
Sebab Gereja adalah tempat kita bertumbuh dalam iman dan pengharapan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau bawa kami masuk kedalam Gereja-Mu
Engkau penuhi kami dengan belas kasih-Mu, sehingga kami punya hati yang mengampuni
Kami mohon kuatkanlah iman kami setiap hari, supaya selamanya kami tetap tinggal didalam kasih-Mu
Dan berilah kami hati yang mengampuni

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Markus 7:31-37;

Mrk 7:31
Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.
Mrk 7:32
Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
Mrk 7:33
Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
Mrk 7:34
Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
Mrk 7:35
Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
Mrk 7:36
Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.
Mrk 7:37
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
--------

Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata

Saudaraku,
oleh karena berbagai macam masalah, orang bisa tidak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan kata-kata, ke arah mana pun dan kepada siapapun.
Matanya juga buta, tidak lagi mampu melihat sekelilingnya.
Lalu yang terdengar dan terlihat hanyalah masalah besar.

Saudaraku,
selalu luangkan waktu untuk "berbicara" dengan Allah dan selalu gunakan matamu untuk "melihat" pekerjaan-pekerjaan-Nya.
Sebab keduniawian selalu mengancam kita.
Dan jika tidak hati-hati, bisa membutakan kita dan membuat tuli telinga kita.
Setiap hari berusahalah menyediakan waktu untuk mengheningkan diri, untuk menjaga mata dan telinga batin kita.
Heningkanlah diri, dengarkanlah Dia.
Perhatikan, jika kita selalu sadar dan percaya bahwa kita adalah anak-anak Allah, maka tentunya kita akan mempertimbangkan segala sesuatu dihadapan-Nya.
Lalu tentunya "pertimbangan-Nya" lah yang akan kita laksanakan.
Mari perhatikan ayat ini:
Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian.
Ada saatnya kita harus berani memisahkan diri dari keduniawian dan hanya berdua dengan Tuhan Yesus.
Dan dalam segala keadaaan berusahalah untuk "tidak kehilangan kehadiran-Nya".
Jaga dengan sungguh-sungguh mata dan telinga kita, supaya hanya tertuju kepada-Nya.

Saudaraku,
hidup dalam kehadiran-Nya, tidak mudah, oleh karena itu kita harus "membiasakan diri".
Gunakan setiap kesempatan untuk masuk dalam "keheningan".
Jika engkau mau, ada banyak cara dan kesempatan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau telah menyembuhkan kami
Kami selalu rindu berdua dengan-Mu
Kami mohon bimbinglah kami setiap hari untuk masuk dalam keheningan
Supaya hanya ada hal-hal yang mulia dalam pikiran kami
Dan dari hati kami hanya timbul keinginan-keinginan yang suci

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Lukas 6:1-5;

Luk 6:1
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
Luk 6:2
Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Luk 6:3
Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
Luk 6:4
bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"
Luk 6:5
Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
-------

Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat

Saudaraku,
kaum Farisi menaati setiap hukum Taurat, semuanya lebih dari enam ratus, termasuk yang hanya wajib ditaati oleh para imam.
Mereka memandang rendah setiap orang Yahudi yang tidak melakukan hal yang sama.
Keluaran 20:10 memberi tahu orang-orang Yahudi bahwa mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabat.
Dan orang-orang Farisi memperluasnya bahkan hingga memetik bulir-bulir gandum langsung dari ladang.
Mengkritik dengan sangat keras dengan mengatakan bahwa tindakan memetik gandum adalah pekerjaan terlarang.
Tuhan Yesus, saat ditegur orang Farisi, membandingkan diri-Nya dengan Daud, leluhur-Nya dan mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat, Sang Pemberi Hukum itu sendiri.
Tuhan Yesus beristirahat di dalam kubur pada hari Sabat Agung, dan ketika Dia bangkit pada hari berikutnya, Dia mengubah hari setelah Sabat, yang kita sebut hari Minggu, menjadi Hari Tuhan.

Saudaraku,
untuk sungguh-sungguh melihat kebesaran Allah dalam perjalanan hidup kita, apa yang kita lihat dan alami, kita harus mempraktikan iman terus-menerus.
Ingat iman bukan hanya tentang ketaatan kepada aturan, tetapi tanggapan kita atas panggilan-Nya.
Menurut saya itulah arti: Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.
Jadi jika dibalik, jika kita sungguh-sungguh hidup dengan iman, kita tidak lagi membutuhkan aturan-aturan.
Tetapi sayang sekali banyak orang mengakui "iman" hanya dibibir saja.
Dan seolah-olah iman hanya untuk dikotbahkan, tidak dipratekkan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Kami mohon dengan rendah hati, tingkatkanlah iman kami
Kuasailah mata dan telinga kami
Terangilah hati dan pikiran kami dengan terang Roh Kudus
Supaya kami selalu hidup dalam kebangkitan
Hidup bukan lagi benar salah
Tetapi seluruh gerak hidup kami adalah dorongan dari Roh Kudus

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Lukas 5:33-39;

Luk 5:33
Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum."
Luk 5:34
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?
Luk 5:35
Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Luk 5:36
Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu.
Luk 5:37
Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur.
Luk 5:38
Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.
Luk 5:39
Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."
--------

Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu

Saudaraku,
Tuhan Yesus menekankan bahwa perubahan harus terjadi terlebih dahulu secara internal sebelum perubahan eksternal dapat dilakukan.
Seperti kantong kulit yang tua, orang Farisi telah menjadi terlalu kaku dalam gaya hidup dan tradisi mereka.
Mereka tidak dapat menerima Tuhan Yesus karena Ia tidak akan terikat oleh aturan-aturan yang telah mereka buat sendiri.
Sudah waktunya untuk perubahan di mana pendekatan-pendekatan baru, tradisi-tradisi baru, dan struktur-struktur baru dibutuhkan.
Kita sebagai pengikut Kritus dewasa ini harus waspada agar kita tidak membiarkan hati kita menjadi begitu kaku sehingga kita tidak dapat menerima cara-cara hidup baru didalam Kritus.

Saudaraku,
Anggur baru adalah ajaran Kristus dan kuasa Roh Kudus.
Kantung anggur baru adalah mereka yang menjadi ciptaan baru di dalam Kristus dengan dilahirkan kembali.
2Kor 5:17: Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang!!
Tidaklah cukup hanya percaya kepada Kristus, kita harus melakukan apa yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita.
Tuhan Yesus lahir ke dunia tidak membawa agama, tetapi Ia membawa belas kasih dan pengampunan.
Perhatikan, agama tanpa belas kasih adalah omong kosong, karena sesungguhnya Allah adalah Kasih.

Saudaraku,
setiap hari kita harus membangun kesadaran bahwa "kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus".
Supaya hidup kita dikuasai oleh "belaskasih dan kehendak-Nya".
Sehingga bukan kehendak kita yang terjadi tetapi rencana dan kehendak Allah.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Allah Bapa kami
Terimakasih Engkau menyelamatkan kami
Melalui Putera-Mu Tuhan kami Yesus Kristus, Engkau jadikan kami ciptaan baru
Maka kami mohon berilah kami kekuatan untuk setia hidup dalam ketaatan
Supaya kami tidak kembali kepada kematian

Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus
hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa.
Supaya kami tidak kembali kepada kematian