
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Lukas 5:27-32;
Luk 5:27
Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
Luk 5:28
Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.
Luk 5:29
Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
Luk 5:30
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Luk 5:31
Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
Luk 5:32
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
--------
Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?
Saudaraku,
pernahkah Saudara tersinggung oleh perkataan orang?
Pernahkah Saudara menyinggung perasaan orang lain?
Mungkin kita semua mengalaminya.
Namun coba perhatikan, ada juga orang-orang hanya mencari-cari alasan untuk "merasa" tersinggung.
Saudaraku,
Tuhan Yesus menyingkapkan kemana kemarahan yang tak terselesaikan dan ketidakmauan untuk mengampuni dapat mengarah pada kebencian.
Kebencian yang tidak ditangani mengarah pada penghakiman.
Perhatikan orang Farisi dan ahli Taurat mengatakan bahwa pemungut cukai adalah orang berdosa.
Saudaraku,
kita juga orang-orang berdosa yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus memandang kita dengan penuh kasih.
Kasih karunia-Nya menjadi sumber kekuatan kita untuk tetap bergerak menuju persatuan dengan-Nya dan meneladan-Nya.
Tuhan akan benar-benar menyertai kita supaya kita bertumbuh subur dalam Roh.
Maka marilah kita setia hidup dalam ketaatan.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Sabtu 8 Maret 2025
Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau telah menyelamatkan kami
Engkau membawa kami dari kematian menuju hidup
Kami mohon berilah kami rahmat kekuatan untuk setia hidup dalam ketaatan
Supaya kami tidak berbalik kembali kepada dosa
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Matius 9:14-15;
Mat 9:14
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
Mat 9:15
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
----------
Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?
Saudaraku,
Yohanes Pembaptis hidup dan melayani supaya orang-orang Israel, keturunan Yakub, bertobat dan meratapi dosa-dosa mereka.
Jadi, sudah sepantasnya murid-murid Yohanes berpuasa setidaknya dua kali seminggu.
Namun, Yohanes juga tahu bahwa dirinya sendiri bukanlah Mempelai Pria Israel.
Itulah peran Tuhan Yesus.
Jadi, ketika Ia berada di bumi, murid-murid-Nya tidak berpuasa.
Dan di kerajaan, tidak seorang pun dari kita akan berpuasa.
Injil menggambarkan kerajaan sebagai satu pesta panjang, pesta pernikahan.
Namun, di zaman kita, "kita berpuasa" sambil menantikan kedatangan kembali Sang Mempelai Pria, Yesus Kristus.
Pada hari Jumat, puasa kita memperingati Jumat Agung pertama, yang disebut "baik" karena pada hari itu, Tuhan Yesus wafat untuk menebus dosa-dosa kita.
Darah-Nya yang Mulia membersihkan kita dan siapa pun yang percaya kepada-Nya, dari dosa.
Kita bahkan memiliki masa puasa yang disebut Prapaskah, jadi kita tidak boleh lupa bahwa ini bukanlah "rumah kita yang sebenarnya", bahwa kita sedang menantikan kedatangan "Mempelai Pria Ilahi" kita.
Jangan pernah lupakan itu.
Dan marilah kita bersyukur bahwa kita dipanggil untuk berpuasa dan berdoa.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Jumat 7 Maret 2025
Tuhan Yesus
Dimasa yang baik ini, kami mohon peyertaan dan rahmat kekuatan-Mu untuk menjalani masa pantang dan puasa
Supaya iman kami semakin bertumbuh dan kami sungguh-sungguh menemukan makna dalam setiap usaha matiraga yang kami lakukan
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Lukas 9:22-25;
Luk 9:22
Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Luk 9:23
Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Luk 9:24
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
Luk 9:25
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
--------
Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku
Saudaraku,
kepatuhan kita kepada Tuhan Yesus Kristus diukur dalam pengertian rohani, oleh sikap kita terhadap penderitaan dan respons kita terhadapnya.
Dalam pendidikan, kita berbicara tentang dua pola pikir.
Pola pikir tetap percaya bahwa ada batas kemampuan kita untuk belajar dan bahwa kita harus menghindari tantangan belajar yang mungkin terlalu berat bagi kita.
Sebaliknya, pola pikir berkembang percaya bahwa tidak ada batas kemampuan kita untuk belajar, tumbuh dan berubah menjadi lebih baik.
Pembelajar seperti itu senang mencari tantangan, supaya mereka dapat menggunakan potensi atau kompetensinya dengan maksimal.
Dan ketika mereka gagal, mereka "gagal dengan bangga" dan mereka berani belajar dari setiap kesalahan yang mereka buat.
Saudaraku,
ada realitas serupa dalam kehidupan rohani.
Saya sebut "cari aman".
Yang penting tetap melakukan hal-hal yang diperlukan untuk masuk surga.
Lebih memilih untuk menghindari setiap "kesulitan", dalam perjalanan imannya.
Itu juga baik, tetapi bisa berbahaya jika dalam perjalanan imannya menghadapi berbagai tantangan.
Percayalah, Roh selalu bertumbuh mencari cara baru untuk hiduo dalam iman, harapan, dan kasih di dunia ini.
Dan Roh yang bertumbuh selalu mencari kesempatan untuk melayani, berdoa dan mendisiplinkan diri.
Saudaraku,
itulah tantangan di masa Prapaskah, yaitu berkomitmen untuk bertumbuh dalam pengetahuan, pelayanan, pengharapan dan kasih.
Marilah kita berdoa agar kita semua selalu "hidup dalam kesadaran", bahwa kita adalah: "pengikut Kristus".
Kita harus selalu siap untuk menjadi "firman yang hidup", bukan hanya "sekedar ingin masuk surga".
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Kamis 6 Maret 2025
Tuhan Yesus
Kami sangat-sangat sadar, bahwa mengikuti Engkau tidak mudah
Namun kami sangat percaya Engkau tidak akan pernah meninggalkan kami sendirian
Maka kami mohon bimbinglah kami untuk selalu membangun kesadaran bahwa Engkau hidup dalam hidup kami
Supaya kami tidak mudah disesatkan oleh berbagai macam pencobaan
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Matius 6:1-6, 16-18
Mat 6:1
"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
Mat 6:2
Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Mat 6:3
Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
Mat 6:4
Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Mat 6:5
"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Mat 6:6
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
--------
Mat 6:16
"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Mat 6:17
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
Mat 6:18
supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
--------
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu
Saudaraku,
pada hari Rabu Abu lebih banyak orang datang ke gereja daripada pada hari minggu biasa.
Karena kita semua mengakui bahwa kita adalah orang-orang yang selalu gagal.
Kita menyadari membutuhkan pertolongan.
Dan kabar baiknya adalah bahwa Tuhan akan melakukan hal itu.
Saudaraku,
kita memasuki masa pantang dan puasa.
Pantang dan puasa bukan hanya urusan tidak makan dan minum.
Tetapi melakukan "sesuatu" untuk seseorang yang tidak dapat melakukan apa pun untuk dirinya sendiri.
Jika Saudara tidak punya uang, sumbangkanlah waktu Saudara.
Dan perhatikan, "mengalah" nampaknya terlau sulit bagi banyak orang, tetapi mengalah juga sebagai wujud matiraga.
Saudaraku,
di masa pantang dan puasa ini, kita harus meluangkan lebih banyak waktu yang lebih berkualitas dalam berkomunikasi dengan Tuhan.
Luangkan waktu untuk "mendengarkan" ketika kita berdoa.
Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, apakah kita tahu apa yang Dia inginkan?
Dengarkan Dia dalam hati.
Dia mungkin berbicara kepada kita melalui Injil, melalui pertemuan atau melalui orang lain dalam kehidupan kita sehari-hari.
Apakah kita cukup percaya kepada Tuhan, sehingga kita dapat menyerahkan semua hal yang paling berarti bagi kita ke dalam tangan-Nya yang penuh kasih?
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Rabu 5 Maret 2025
Tuhan Yesus
Di masa pantang dan puasa ini, engkau menghendaki kami untuk matiraga
Kami menyadari bukan hanya tentang tidak makan dan tidak minum
Tetapi Engkau menghendaki kami supaya segala sesuatu didunia ini tidak ada yang sanggup memisahkan kami dengan Engkau
SalibuMu adalah teladan yang luarbiasa bagi kami
Kami mohon berilah kami rahmat kekuatan dimasa pantang dan puasa ini
Supaya setiap usaha matiraga, membawa kami semakin dekat kepada-Mu
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Markus 10:28-31;
Mrk 10:28
Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"
Mrk 10:29
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
Mrk 10:30
orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Mrk 10:31
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
--------
Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!
Saudaraku,
kekayaan dan harta benda cenderung menghalangi kita dalam setiap usaha melakukan kebaikan dan mencari kebenaran hakiki.
Karena kekayaan dan harta benda membuat kita mudah "membeli" kebaikan, keindahan, dan mungkin kebenaran palsu.
Dan kekayaan harta benda duniawi bisa menjadi "tuhan palsu" yang menjauhkan kita dari pengabdian kepada Tuhan yang sejati.
Saudaraku,
Mungkin selama bertahun-tahun kita telah menghibur diri kita sendiri bahwa "meninggalkan segala sesuatu" hanya untuk para biarawan dan biarawati.
Mengabdikan diri kita dengan hidup miskin misalnya, tampaknya terlalu berlebihan.
Jika kita memang mau sungguh-sungguh sadar, sesungguhnya di dunia ini kita tidak "memiliki" apapun.
Bahkan kita memasuki dunia ini tanpa apa pun.
Tentunya Tuhan Yesus menantang kita untuk "puas dengan yang sedikit", dan mengabdikan segalanya untuk kerajaan Allah.
Mungkin saat-saat kita "berada dalam kesdaran", kita masing-masing mengetahui seberapa banyak barang yang benar-benar kita butuhkan untuk hidup bahagia.
Tetapi alangkah sulitnya untuk sampai kepada "kesadaran" itu.
Saudaraku,
bagi banyak orang "hidup dalam kesadaran" adalah sesuatu yang rumit.
Sebab setiap usaha untuk mencapainya, selalu terhalang oleh "penguasaan diri".
Padahal kita semua selalu "menolak keadaan diri kita sendiri".
Yang paling sederhana adalah kita selalu merasa "tidak puas diri".
Memang rasa tidak puas diri kalau disikapi dengan benar, bisa membuat kita bertumbuh dalam segala hal.
Tetapi jika salah menyikapi, maka dalam segala seuatu hanya mencari dirinya sendiri.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Selasa 4 Maret 2025
Tuhan Yesus
Kami mendengar panggilan-Mu
Kami sungguh-sungguh ingin mengikuti Engkau
Dan kami selalu berusaha menjadi seorang rasul dari para rasul
Kami mohon berilah kami rahmat kekuatan untuk hidup sebagai rasul-rasul-Mu
Sebab dengan demikian, kami akan terlindung dari serangan-serangan musuh
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa