
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Lukas 9:51-62;
Saya kutipkan sebagian:
Luk 9:59
Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
Luk 9:60
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
Luk 9:61
Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
Luk 9:62
Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
--------
Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah
Saudaraku,
seandainya saja semangat dan keseriusan yang sama yang digunakan untuk mengejar ambisi, kesombongan, kenikmatan hawa nafsu dijadikan semangat untuk mengabdi Allah.
Saya hanya berandai-andai, sebab kenyataannya sampai hari ini dunia selalu terlihat lebih menarik.
Dan nampaknya memikirkan diri sendiri semakin hari semakin mendapatkan tempat.
Saudaraku,
makanan yang paling mahal pun bila dimakan babi akan menjadi daging babi.
Tentunya kita semua setuju bahwa mata dan telinga kita telah dibuka oleh Tuhan Yesus, sehingga kita melihat dan mendengar pekerjaaan Allah.
Oleh karena itu, apapun yang ada dalam diri kita sudah seharusnya menjadi sarana-sarana untuk menghadirkan Allah.
Jadi semua itu terserah kita, kita mau jadi babi atau jadi malaikat.
Saudaraku,
Allah adalah baik.
Jika kita ber-iman kepada Allah tidak perlu pesimis.
Mari kita taati perintahnya maka kita akan menjadi malaikat.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Minggu 30 Juni 2019
Dengan penuh kasih Engkau mendekati kami
Terimakasih ya Bapa
Kebaikan-Mu nyata dalam hidup kami
Kami mohon kuasailah keinginan kami
Sehingga apapun yang ada pada kami
Menjadi bukti kasih dan kuasa-Mu atas hidup kami
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Matius 16:13-19;
Saya kutipkan sebagian:
Mat 16:13
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
Mat 16:14
Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
Mat 16:15
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Mat 16:16
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Mat 16:17
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
---------
Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?
Saudaraku,
jika kita mendengar suara Roh Kudus, saya yakin setiap saat Tuhan Yesus bertanya kepada kita: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?
Dan terutama saat-saat mengalami kecemasan, kesulitan dan kebimbangan.
Lalu pertanyaannya; kita percaya kepada Yesus sebagai seorang nabu atau Allah?
Kita harus menjawab dengan sungguh-sungguh dan jujur.
Apakah kita beragama yang dibawa oleh Nabi Yesus?
Atau kita hidup sebagai anak-anak Allah?
Ajaran agama yang dibawa banyak nabi hanya memberikan cara dan aturan ibadat dan ibadah.
Misalnya hal menolong, memberi bahkan berbuat baik untuk orang lain lebih banyak karena mentaati perintah agama.
Kekristenan memberi lain, bahwa mengasihi sesama dan mengasihi Allah itu hidup dalam diri anak-anak Allah, bukan karena taat aturan agama.
Saudaraku,
dalam diri kita ada Roh Kudus, biarkanlah Ia yang mengusai gerak hidup kita.
Jika kita mau melihat, banyak hal-hal ajaib yang dikerjakan oleh Roh dalam diri kita.
Jika kita tidak melihat karya Roh Kudus, sebaiknya melihat diri sendiri lebih jauh.
Sipakah yang memerintah kita selama ini?
Keinginan diri atau perintah Roh Kudus.
Sederhana saja, setiap orang pasti pernah marah karena ketidaknyamanan.
Jika kita mendengarkan perintah Roh Kudus, maka tidak akan sempat marah.
Musuh kita sebagai anak-anak Allah adalah diri kita sendiri.
Mari kita taklukan itu supaya setiap orang melihat bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Sabtu 29 Juni 2019
Kepada siapa kami percaya
Jika bukan hanya kepada-Mu ya Bapa
Perbuatan-Mu telah Engkau nyatakan kepada kami setiap hari
Terimakasih ya Bapa dan kami mengucap syukur kepada-Mu
Kami mohon ya Bapa
Kuasailah gerak hidup kami dengan Roh-Mu
Pakailah hidup kami untuk mewujudkan kasih dan kebaikan-Mu
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 15:3-7;
Luk 15:3
Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
Luk 15:4
"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Luk 15:5
Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
Luk 15:6
dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
Luk 15:7
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
--------
ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat
Saudaraku,
saya awali permenungan pagi ini dengan kutipan dari Yesaya 64:6,
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Jadi.. saya ajak Saudaraku jangan menipu diri sendiri, kita semua harus bertobat.
Bukan hanya karena kekurangan, kesalahan dan dosa kita, namun dengan sikap pertobatan setiap hari maka kita akan dijauhkan dari kesombongan dan tinggi hati.
Lagi pula menurut Nabi Yesaya kesalehan kita hanya seperti kain kotor.
Saudaraku,
Kisah tentang domba yang hilang adalah kisah pengharapan bagi kita.
Kita memiliki Allah yang hidup dan yang menjamin keselamatan bagi setiap orang yang taat kepada-Nya.
Bahkan Allah kita bukan Allah yang hanya diam, duduk dan menunggu disembah, namun Ia aktif mendekat kepada kita, menyapa kita dan menyediakan kebutuhan kita.
Supaya hidup kita mengungkapkan kebenaran Allah kepada dunia.
Dan Tuhan Yesus ingin menyampaikan pula kepada kita bahwa setiap orang adalah *berharga* dimata Allah.
Maka setelah kita mengerti bahwa kita berharga dimata Allah, semakin mendorong kita untuk menjaga hati nurani tetap bersih.
Dengan demikian kita mengalami kegembiraan hidup yang sejati dan pada akhirnya hidup kita menjadi perwujudan kasih Allah.
Kegembiraan yang berakar pada kebenaran, bukan kegembiraan semu dan menipu yang ditawarkan oleh dunia.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Jumat 28 Juni 2019
Puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu ya Bapa
Engkau memberikan hati yang baru dan roh yang baru
Engkau berikan kami hati yang taat
Bahkan Roh-Mu menjadi penasihat kami
Sehingga kami hidup menurut ketetapan-Mu dan berpegang teguh kepada Firman-Mu
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Matius 7:21-29;
Saya kutipkan sebagian:
Mat 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
--------
Mat 7:24
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Mat 7:25
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Mat 7:26
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Mat 7:27
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
--------
Yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu
Saudaraku,
pondasi batu itu adalah kehadiran Allah, Roh Allah yang hidup dalam diri kita dan itu adalah karunia iman.
Apapun yang berdiri diatasnya terhubung dengan Roh Kudus.
Maka segala pencapaian setinggi apapun tetap akan berdiri kokoh dalam segala keadaan dan cuaca.
Sebaliknya segala pencapaian yang tidak berpondasikan Roh Kudus, hanyalah penghiburan semu, hanya pemuas keinginan duniawi.
Saudaraku,
kehadiran Allah memberikan kententraman sejati dalam segala keadaan.
Kehadiran Allah selalu membuat kita berpikir baik.
Kehadiran Allah menjadikan kita bijaksana.
Lalu bukan lantas tidak ada godaan.
Jadikanlah Firman Tuhan sebagai dinding kasih dan kesabaran.
Kita tidak memerlukan senjata dan peluru yang tajam, yang kita perlukan adalah kesabaran yang besar.
Sebab tidak ada seorangpun yang terbebas dari godaan, ketakutan, kelemahan, sakit penyakit, fitnahan, teguran, hinaan dan gangguan-gangguan lainnya.
Saudaraku,
adakah orang yang begitu berhikmat dan mengetahui segala-galanya?
Maka marilah hidup dibawah perintah Allah.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Kamis 27 Juni 2019
Puji dan syukur selalu kami persembahkan kepada-Mu ya Bapa
Engkau selalu berada di dekat kami
Bahkan karya-karya-Mu Engkau nyatakan setiap hari
Ya Bapa
Dengan sungguh-sungguh dan keinginan yang kuat
Kami selalu berusaha untuk hidup berkenan kepada-Mu
Menuruti semua perintah-Mu
Kami percayakan hidup kami kepada-Mu
Supaya kami memperoleh keselamatan
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Matius 7:15-20;
Mat 7:15
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Mat 7:16
Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Mat 7:17
Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Mat 7:18
Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
Mat 7:19
Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
Mat 7:20
Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
---------
Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka
Saudaraku,
sudah tidak asing lagi dimata kita, sampai hari ini masih ada saja penipu-penipu relijius.
Kita beruntung percaya kepada Tuhan Yesus dan memperoleh pengajaran bahwa dari buahnya lah kebenaran itu dinyatakan.
Bukan dari pakaian, bukan dari kata dan ucapannya, bukan tentang hafal ayat-ayat suci, bukan pula dari ibadatnya, namun bagaimana ia mengasihi sesamanya.
Maka ada baiknya pula kita melihat buah kita sendiri, apakah hidup kita berbuahkan kasih?
Saya paling tidak senang mendengar kalimat ini: ya namanya manusia, susah untuk tidak merasa disakiti, disaat mengalami ketidaknyamanan.
Saudaraku,
bersama Tuhan Yesus kita mengetahui bagaimana mengasihi, sebab Roh Allah ada dan hidup, yang membuka mata kita sehingga kita melihat dari dimensi Allah dan yang setia menuntun langkah kita.
Maka berusahalah untuk selalu mengampuni mereka yang menyakiti kita sejak dari awal, supaya tidak terjadi infeksi sakit hati lalu akan berkembang dan masuk menjadi stadium dendam.
Dan tidak membiasakan diri mengadili.
Kita adalah orang-orang pilihan, untuk mewujudkan kedamaian dan kasih dan supaya setiap orang menerima keselamatan.
Orang-orang pilihan bukan orang-orang bodoh atau orang-orang yang rendah yang hanya bisa merusak.
Orang-orang pilihan untuk membangun kerajaan Allah.
Mari berloba-lomba untuk berbuah kebaikan, memulai dengan usaha-usaha sederhana misalnya hindari membuat ketidaknyamanan untuk siapapun dan dimanapun, di rumah, di lingkungan, di jalan, di tempat pekerjaan, dan dimanapun Saudara ditanam oleh Tuhan Yesus.
Dan menyikapi segala ketidaknyamanan dengan kasih Tuhan.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Rabu 26 Juni 2019
Allah Bapa kami
Puji dan syukur kami telah menerima segala yang baik
Setiap hari Engkau memperbaiki kelemahan-kelemahan kami
Rahmat-Mu menyegarkan kami
Cahaya Firman-Mu menerangi hati dan pikiran kami
Dan oleh karena kasih-Mu yang besar itu kami hidup
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin