"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Yohanes K. Sugiyarta

Yohanes K. Sugiyarta

Injil Markus 1:1-12;

Mrk 2:1
Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
Mrk 2:2
Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka,
Mrk 2:3
ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
Mrk 2:4
Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
Mrk 2:5
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
Mrk 2:6
Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:
Mrk 2:7
"Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
Mrk 2:8
Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
Mrk 2:9
Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?
Mrk 2:10
Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" ?berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu?:
Mrk 2:11
"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Mrk 2:12
Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."
--------

Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"

Saudaraku,
orang lumpuh ingin disembuhkan oleh Tuhan Yesus.
Dia tidak bisa datang sendiri kepada Tuhan Yesus, dia ditolong oleb 4 temannya.
Tentunya imannya dan iman empat temannya yang membawanya kepada Tuhan Yesus.
Itu mengajarkan kepada kita bahwa kita saling bergantung satu sama lain untuk mengalami penyembuhan dari Tuhan Yesus dalam hidup kita.
Orang lain bergantung pada iman kita, sama seperti kita bergantung pada iman mereka.
Tidak seorang pun dari kita yang memulai dari nol dalam iman kita.
Seperti saya sendiri, mengenal Tuhan Yesus dan sampai kepada Tuhan Yesus melalui teman-teman main saat kecil.
Tentunya kita juga membutuhkan bantuan satu sama lain supaya iman kita tetap bertumbuh dan berbuah.
Juga untuk membuka "atap kesulitan" dalam perjalanan hidup kita.

Saudaraku,
melalui kesediaan-Nya untuk mengampuni kita, menyembuhkan kita dan menyelamatkan kita, Dia menghendaki kita supaya hidup kita menjadi jalan setiap orang yang merindukan keselamatan.
Maka marilah kita melihat diri kita sendiri.
Dalam gambaran orang lumpuh ini, kita perlu membangun kesadaran bahwa Tuhan Yesus telah memilih kita, untuk membawa setiap orang yang merindukan keselamatan, supaya sampai kepada Tuhan Yesus.
Oleh karena itu marilah dengan sungguh-sungguh memelihara iman kita supaya bertumbuh dan berbuah.
Sungguh tidak mudah, tidak sedikit orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus, justru hidupnya menyimpang dan merugikan orang lain.
Jika kita sungguh-sungguh membangun kesadaran untuk "memberi ruang" kepada Roh Kudus dalam hidup kita dan kita taat kepada Roh, maka akan selalu ada "ruang" dalam hati kita untuk kebaikan orang lain.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Engkau menerima setiap orang yang datang kepada-Mu
Oleh karena itu kami mengucap syukur dan terimakasih
Engkau telah menerima dan menyembuhkan kami
Kami mohon bimbinglah kami untuk selalu hidup dalam belas kasih-Mu
Supaya hidup kami menjadi kabar sukacita dan jalan bagi setiap orang yang merindukan kesembuhan

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Markus 1:40-45;

Mrk 1:40
Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
Mrk 1:41
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
Mrk 1:42
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
Mrk 1:43
Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras:
Mrk 1:44
"Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Mrk 1:45
Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
---------

Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku

Saudaraku,
semua tempat dan waktu pasti memiliki penyakit yang tidak sulit disembuhkan dan menular dalam satu bentuk atau lainnya.
Ketika berhadapan dengan orang-orang seperti itu, di pikiran mereka yang sehat, bukan perhatian atau bagaimana cara menyembuhkan, tetapi lebih pada rasa takut tertular.
Namun, Tuhan Yesus mengulurkan tangan-Nyai menyembuhkan orang yang sakit.

Saudaraku,
sentuhan persaudaraan juga memiliki kekuatan untuk menyembuhkan setidaknya secara psikologis.
Ketika kita menyadari hal ini, memang baik ketika kita menengok saudara atau teman kita yang sakit.
Terlebih kita umat Tuhan, harus senantiasa memelihara kepedulian terhadap sesama kita.
Kita melihat sesuatu yang serupa dalam kisah Tuhan Yesus dan orang kusta.
Tuhan Yesus adalah manifestasi hidup dari kasih karunia Allah.
Allah yang penuh belas kasih dan menyembuhkan.
Jika kita percaya kepada-Nya, tentunya hidup kita dikuasai oleh belas kasih.
Dan perhatikan, belas kasih itu menyembuhkan.
Apakah kisah tentang penyembuhan si Kusta hanya tentang penyembuhan fisik?
Lebih dari itu, sebab belas kasih menyembuhkan semuanya, termasuk kehidupan batinnya.

Saudaraku,
Tuhan Yesus punya kuasa untuk "membersihkan" kita, untuk membuat kita menjadi pribadi yang utuh.
Tuhan Yesus membersihkan jiwa kita dan belas kasihanNya tinggal dalam diri kita.
Maka kita harus sungguh-sungguh waspada kepada setiap dorongan cinta diri.
Supaya dalam segala keadaan, kasih Tuhan Yesus lah yang berkuasa atas hidup kita.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau penuhi hidup kami dengan belas kasih-Mu
Supaya setiap orang dalam hidup kami mengalami belas kasih
Kami mohon jauhkanlah kami dari segala bentuk cinta diri
Supaya dalam keadaan apapun, hidup kami menjadi perwujudan belas kasih dan kuasa-Mu

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Markus 1:29-39;

Mrk 1:29
Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.
Mrk 1:30
Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.
Mrk 1:31
Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
Mrk 1:32
Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.
Mrk 1:33
Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.
Mrk 1:34
Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
Mrk 1:35
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Mrk 1:36
Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia;
Mrk 1:37
waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau."
Mrk 1:38
Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."
Mrk 1:39
Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
--------

Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan

Saudaraku,
dari penyembuhan yang Tuhan Yesus lakukan, dengan sangat jelas bahwa percaya kepada Tuhan mampu memberikan kesehatan.
Tuhan Yesus memberikan kehidupan dan kesehatan di hati dan pikiran orang-orang yang datang kepada-Nya.

Saudaraku,
"kesibukan yang rutin" merupakan kondisi pikiran dan kebiasaan hati, bukan sekadar hasil dari banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
Harapan yang tidak realistis, keinginan untuk merasa penting dan kebutuhan akan rasa aman, dapat mendorong aktivitas yang berlebihan.
Kesibukan bisa menghalangi hubungan seseorang dengan Tuhan.
Hidup kita mungkin begitu penuh dengan aktivitas sehingga kita kehilangan kapasitas dan komitmen untuk merenung dan berefleksi.
Kondisi ini bisa membuat kita "sakit rohani".
Tentunya hanya Tuhan Yesus yang berkuasa menyembuhkannya.
Tetapi tidak semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, mau datang kepadaNya.
Perhatikan, jika kita menginginkan "penghiburan Ilahi", kita harus mengabaikan penghiburan manusia.

Saudaraku,
jika kita dengan sungguh-aungguh menanggapi rahmat Tuhan, iman kita tidak akan pernah pudar walaupun kita mengalami berbagai ketidaknyamanan.
Tuhan Yesus selalu memberikan "penghiburan ilahi", supaya kita kuat menghadapi kesulitan-kesulitan.
Dan percayalah setiap kesulitan yang kita alami, supaya kita tetap bertumbuh dalam iman.
Oleh karena itu, marilah kita berterimakasih kepada Tuhan Yesus atas rahmat yang diberikan kepada kita.
Dan marilah kita tetap bertekun dalam doa, supaya hidup kita dipenuhi dengan kebenaran dan rahmat ilahi.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau telah menyembuhkan kami
Kami mohon penuhilah hidup kami dengan rahmatMu
Tuntunlah kami supaya kami tetap berada dijalanMu
Dan doronglah kami untuk tetap setia bertekun dalam doa

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Markus 1:21-28;

Mrk 1:21
Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
Mrk 1:22
Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
Mrk 1:23
Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:
Mrk 1:24
"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
Mrk 1:25
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
Mrk 1:26
Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
Mrk 1:27
Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya."
Mrk 1:28
Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.
--------

Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"

Saudaraku,
setan sangat iri kepada kita ketika kita berdoa.
Dan setan menggunakan segala macam tipu daya untuk menggagalkan tujuan kita.
Oleh karena itu, setan selalu menggunakan ingatan kita untuk membangkitkan pikiran tentang berbagai hal, terutama kedagingan kita untuk membangkitkan nafsu, untuk menghalangi jalan kita.
Saya menyebutnya "tipuan mental".
Setan memanifestasikan dirinya dalam jiwa melalui ingatan sederhana, yang bersifat instan, independen dan tidak dapat dipahami.
Dan dalam beberapa kasus, bahkan tidak disadari oleh orang itu sendiri.
Dengan memanipulasi pikiran, setan melumpuhkan kemampuan berpikir untuk memahami dan melawan godaannya.

Saudaraku,
Rasul Paulus mengajarkan kepada kita:
2 Korintus 10:3-5;
Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi,
karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus
,
Maka, tempat-tempat tersembunyi di dalam hati harus dibersihkan.
Supaya tidak ada setan dalam hidup kita yang mengendalikan kita.
Setan yang ada hidup kita adalah kesombongan, iri hati, hati yang tidak mau mengampuni, dosa.
Terkadang hal-hal ini mengendalikan kita sepenuhnya sehingga kita tidak berdaya melawannya.

Saudaraku,
Tuhan Yesus menghardik setan-setan, kuasa itu ada dalam diri kita.
Maka sesungguhnya setiap orang yang percaya keoada Tuhan Yesus, tidak akan pernah bisa dikuasai oleh setan.
Jika ada, menurut saya, ia sendiri dengan penuh kesadaran lebih tertarik dengan bujukan setan daripada perintah Allah.
Godaan selalu bersumber didalam diri kita sendiri, maka tidak mungkin kita menghindari.
Kita harus melawan.
Ingat tidak ada orang yang begitu suci yang bebas dari godaan dan kesulitan hidup.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau memberi kuasa kepada kami untuk mengusir setan
Kami mohon berikanlah kami keberanian
Kami sangat percaya kami mampu mengatasi setiap godaan

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Injil Markus 1:14-20;

Mrk 1:14
Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
Mrk 1:15
kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Mrk 1:16
Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
Mrk 1:17
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Mrk 1:18
Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
Mrk 1:19
Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
Mrk 1:20
Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
--------

Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

Saudaraku,
kita tidak dipanggil untuk mengikuti Kristus sebagai individu.
Kita dipanggil dalam keluarga kepada keluarga Allah, untuk menaati dua perintah besar tentang kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama.
Dalam melaksanakan dua perintah itu kita harus menghindari berbagai macam bentuk kejahatan dan menaati sepuluh perintah Allah.
Kita juga harus memanjatkan doa dan permohonan bagi semua orang, khususnya para pemimpin masyarakat.
Karena, para pemimpin pada dasarnya harus mampu menjadi teladan dalam menerapkan etika secara sosial.
Dan supaya pemerintah membina kebaikan publik dan mencegah kejahatan publik.

Saudaraku,
ada banyak ketidakmanusiawian, ketidakadilan, kekerasan, dominasi, korupsi, dan lainnya, di masyarakat kita.
Tuhan Yesus memanggil kita untuk membawa keadilan, kasih, kedamaian, keharmonisan, persaudaraan dan kerja sama satu sama lain untuk tujuan bersama.
Jika kita tidak peduli dengan kehidupan di masyarakat, bahayanya adalah, kita tidak akan dapat mendengar panggilan Tuhan dan tidak akan dapat menanggapi panggilan Tuhan.
Ada juga ketidakmanusiawian dalam kehidupan kita sendiri.
Jika kita bahagia dan puas dengan cara hidup kita saat ini dan mempertahankannya, maka kita kehilangan kemampuan untuk memeriksanya kembali dalam pandangan perubahan yang lebih baik.
Maka kita harus berani mengajukan pertanyaan etis dan kritis kepada diri kita sendiri.
Ingatlah selalu bahwa kita dipanggil untuk menjadi orang-orang yang menghadirkan belas kasih dan kuasa Allah.

Saudaraku,
Untuk berada hidup dalam panggilan itu, dibutuhkan banyak keberanian dan keyakinan.
Itulah sebabnya "tanggapan langsung" terhadap panggilan menjadi murid sangat penting.
Sehingga "tanggapan itu" mendatangkan suatu cara hidup baru, didalam Kristus.
Ketika kita secara pribadi telah mengalami sukacita dan keharmonisan dalam pamnggilan hidup kita bersama Tuhan Yesus Kristus, perhatian kita tidak lagi terpusat kepada diri sendiri.
Tetapi kita juga akan "peka" terhadap kesulitan orang lain.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau jadikan kami murid-muridMu
Dengan penuh kesabaran Engkau membimbing kami supaya kami setia hidup dalam panggilan
Kami sangat percaya Engkau membekali kami dengan ini dan itu
Maka kami mohon berilah kami rahmat kekuatan supaya dalam keadaan apapun Kau dapati kami setia

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa