"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Yohanes K. Sugiyarta

Yohanes K. Sugiyarta

Injil Matius 6:24-34;

Saya kutipkan sebagian:

Mat 6:24
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Mat 6:25
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Mat 6:26
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Mat 6:27
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
----------
Mat 6:31
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Mat 6:32
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Mat 6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Mat 6:34
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
----------

Janganlah kuatir akan hari esok, tidak semua orang bisa memahami dan menjalani.
Saya pribadi pernah jatuh karena kekuatiran saya akan hari esok.
Saat itu saya kelas 2 SMA, dan punya cita-cita melanjutkan kuliah di teknik elektro ITB.
Ketika melihat kondisi orang tua yang sedang kesulitan keuangan saat itu, saya menjadi pesimis, patah semangat dan tidak mau belajar.
Singkat cerita akhirnya saya tidak naik kelas.
Beruntung ada Romo pamong sekolah, yang berkata kepada saya begini:
5 menit lagi kamu tidak mengetahui masih hidup atau mati, kenapa takut dengan sesuatu yang belum pasti?
Kerjakanlah dengan baik dan maksimal apa yang dihadapkan tanganmu pada hari ini.
Mendengar kalimat tersebut saya seperti bangun dari tidur.

Saudaraku,
jika iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus tidak mampu menjadikan kita fokus kepada Allah dan kita hanya fokus kepada ketidakmampuan diri, maka setiap hari akan hidup dalam kekhawatiran.
Ingatlah Allah punya rencana untuk dunia dan untuk kehidupan kita.

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.(Rm 8:28)

Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.(Mzm 127:2)

Saya selalu meng-imani bahwa apa yang saya hadapi hari ini adalah bagian dari rencana Allah untuk hidup saya.
Dengan demikian saya akan mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab saya dengan baik, jujur, penuh tanggung-jawab dan maksimal.
Allah tahu dengan pasti apa yang Ia lakukan, tugas saya adalah hidup dalam iman bukan dalam kekhawatiran.

Saudaraku,
kita tidak perlu mengetahui rencana Tuhan, namun turutilah kehendak-Nya, percayalah Ia adalah Allah yang sangat bertanggung jawab.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Sabtu 23 Juni 2018

Hanya kepada-Mu ya Bapa
Kami berharap dan berlindung
Kuserahkan semua kesusahan kami
Kuserahkan kegelisahan kami

Bapa di surga
Hanya Engkau yang berkuasa atas hidup kami
Kami mohon dengan sungguh
Kuasailah hati dan pikiran kami
Kuasailah tangan kami
Sehingga hanya rencana dan kehendak-Mu
Yang terjadi di dalam hidup kami

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Matius 6:19-23;

Mat 6:19
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Mat 6:20
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Mat 6:21
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Mat 6:22
Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
Mat 6:23
jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
---------

Pagi ini saya mengawali dengan beberapa pertanyaan untuk bahan permenungan pribadi:
- Apakah harga diri ditentukan oleh harta benda yang kita miliki?
- Apakah harta bisa menjamin kehidupan batin menjadi lebih baik?

Saudaraku, dalam Injil Matius pagi ini Tuhan Yesus mengajar tentang harta, mata dan hati.

Tentang harta yang berharga:
Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,
sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,
ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,
jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,
maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.
(Ams 2:1-5)

Tentang mata:
Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas.(Ams 27:20)

Tentang hati:
Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.(Ams 27:19)
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.(Ams 4:23)

Saudaraku, orang yang hati nuraninya  bersih, pasti hidupnya penuh kedamaian.
Ia tdak haus akan harga diri dan hidup dengan kerendahan hati.
Hatinya tidak terikat oleh barang-barang dan hal-hal duniawi.
Tidak mencari pujian dari manusia tetapi mata hatinya sealu melihat surga.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Jumat 22 Juni 2018

Bukan orang yang memuji diri yang tahan uji
melainkan orang yang dipuji Tuhan

Oleh sebab itu kami selalu mohon rahmat-Mu ya Bapa
Sehingga kami selalu sadar bahwa hidup kami untuk kemuliaan-Mu
Lalu kami tidak mencari pujian-pujian dari manusia
Dan menjadi bersemangat untuk tetap rendah hati

Hanya kepada-Mu ya Bapa
Kami menaruh segala pengharapanku
Dan hanya kepada-Mu kami berlindung
Kuserahkan mata, hati dan pikiran kami kepada-Mu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Matius 6:7-15;

Saya kutipkan sebagian:

Mat 6:7
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Mat 6:8
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
Mat 6:9
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
Mat 6:10
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Mat 6:11
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
Mat 6:12
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
Mat 6:13
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
--------

Jika kehendak-Nya yang harus terjadi dalam hidup kita, maka kita harus sanggup mengorbankan kenyamanan diri.

Saudaraku,
tentunya apabila kita berada di tempat baru kita perlu waktu menyesuaikan diri.
Misalnya pindah rumah baru atau tempat kerja baru.
Dan tentunya ada semacam target pencapaian, yang mungkin masing-masing pribadi punya parameter sendiri.
Tergantung masing-masing pribadi dan tergantung situasi dan kondisi.

Karena kita adalah putra dan putri Allah, maka tentunya kita harus menyesuaikan diri dengan Allah.
Bagaimana dengan penyesuaian diri kita terhadap kehendak Allah?

Saat menulis permenungan ini saya teringat Mazmur Daud 62:7-8:
Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.

Tahap pertama kita harus pasrah kepada Allah.
Seperti Daud yang menyerahkan keselamatannya hanya kepada Allah, tidak ada lagi kegelisahan dan ketakutan.

Tahap kedua adalah patuh kepada perintah Allah.
Aku menantikan keselamatan dari pada-Mu, ya TUHAN, dan aku melakukan perintah-perintah-Mu.(Mzm 119:166)

Tahap ketiga adalah mengingini dan mencintai kehendak Allah.
aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku._(Mzm 40:9)

Tahap keempat adalah meneliti keinginan diri.
Hanya sesuatu yang baik yang datang dari Allah.
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.(Yak 1:17)

Saudaraku,
Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,
dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
(Mzm 37:3-5)

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Kamis 21 Juni 2018

Allah Bapa di surga
Kuatkanlah kami untuk teguh dan setia bersandar kepada-Mu
Supaya kami tidak tergoda untuk mengikuti keinginan diri

Kami mohon ingatkanlah kami
Supaya selalu memohon nasihat-Mu terlebih dahulu
Agar rencana dan kehedak-Mu yang terjadi dalam hidup kami

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Matius 6:1-6, 16-18;

Saya kutipkan sebagian:

Mat 6:1
"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
Mat 6:2
Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Mat 6:3
Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
Mat 6:4
Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Mat 6:5
"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Mat 6:6
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
-------
Mat 6:16
"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
--------

Dalam Injil Matius pagi ini, Tuhan Yesus bicara tentang motivasi.
Ya, melakukan segala sesuatu apapun itu termasuk dalam hal ibadat sebaiknya dengan cara yang benar dan motivasi yang benar.
Saya mau ambilkan contoh tentang menyumbang untuk gereja, untuk pembangunan, perayaan natal, perayaan paskah, dan lain-lain.
Panitia menawarkan ruang iklan di buku atau ruang iklan di spanduk, dan lain-lain.
Tujuannya baik menghimpun dana untuk keperluan yang baik.
Pendapat saya,  bisa menimbulkan metivasi yang membingungkan, mau pasang iklan, mau terlihat eksis atau mau menyumbang?
Sebagai orang kristiani seharusnya dengan senang hati memberikan sumbangan tanpa perlu embel-embel ruang iklan.
Beriklan itu ya di media cetak atau media elektronik komersial.

Saudaraku,
mari kita lebih teliti lagi dalam menjalankan ibadat dan ibadah, supaya tidak terjebak oleh tipu daya keinginan diri.
Sehingga kita terhindar dari keinginan memperoleh kehormatan dunia.
Mari mengarahkan hati kepada Bapa di surga.
Sebab kehormatan yang  kita cari hanya di dalam Bapa kita.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Rabu 20 Juni 2018

Hati kami gembira apabila kami mendapatkan pujian
Bapa jauhkanlah kami dari keinginan itu
Kami mohon rahmat-Mu selalu menuntun jiwa kami
Sehingga kami tidak tergoda oleh pujian dan kehormatan
Sebab hanya Engkaulah yang layak untuk disembah dan dipuji

Kami mohon Roh Kudus-Mu
Mengajarkan kami untuk selalu rendah hati
Dan kami melakukan ibadat dan ibadah
dengan cara dan motivasi yang benar

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Matius 5:43-48;

Mat 5:43
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Mat 5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Mat 5:45
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Mat 5:46
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
Mat 5:47
Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
Mat 5:48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
---------

Mazmur Daud inilah yang mungkin pada waktu itu lalu dijadikan sumber mengajar oleh para imam dan ahli taurat.

Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau?
Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku.(Mzm 139:21-22)

Padahal di kitab Keluaran 23:4-5, tetap harus baik kepada musuh.
Apabila engkau melihat lembu musuhmu atau keledainya yang sesat, maka segeralah kaukembalikan binatang itu.
Apabila engkau melihat rebah keledai musuhmu karena berat bebannya, maka janganlah engkau enggan menolongnya. Haruslah engkau rela menolong dia dengan membongkar muatan keledainya.

Dan di kitab Amsal 25:21
Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air.

Saudaraku, cinta kasih bukan hanya tentang rasa tetapi PERINTAH ALLAH, untuk anak-anak Allah.
Peduli terhadap apapun yang terjadi di kehidupan sehari-hari adalah wujud nyata dari mengasihi.
Misalnya:
Tanpa diminta selalu memberi diri untuk membantu menyelesaikan tugas atau pekerjaan temannya.
Bekerja dengan baik, sungguh-sungguh dan bertanggung jawab, bukan seperti robot yang tidak memiliki rasa.

Saya punya kawan seorang pemilik sebuah hotel bintang 4.
Suatu kali saya menginap di hotel tersebut dan pagi hari diajak teman saya keliling di area hotel yang luas.
Beberapa kali menemukan sampah, tanpa canggung ia sendiri memungutnya dan memasukan ke tempat sampah.
Juga ia membantu dan mengajari pegawai bagian taman, membersihkan rumput-rumput yang tumbuh liar.
Disisi lain, saya juga punya teman yang benar-benar BOS, suka main perintah dan kasar.
Dalam hal apapun ingin dilayani, salah sedikit marah.

Saudaraku,
mata kita dibuatnya melihat dan telinga kita dibuatnya mendengar.
Sehingga terlihat sangat nyata bagi kita mana yang putih dan mana yang hitam.
Janganlah kiranya kita dikalahkan oleh bujuk rayu si jahat.
Tandanya mudah yaitu jika segala sesuatu hanya untuk kepentingan diri dan kepuasan diri sendiri.

Saudaraku,
ada yang selalu mudah tersinggung dalam segala hal? Bahkan hal-hal kecil.
Itu berarti kekurangan kasih.
Pertanyaan dari saya: apakah tidak merasa cape atau lelah?

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.



Doa Hari Selasa 19 Juni 2018

Bapa di surga
Berbicaralah lebih keras kepada kami
Sebab terkadang kami mendengar tetapi tidak mendengar
Kami pura-pura tuli karena kepentingan diri
Dan doronglah dengan Roh Kudus Mu lebih kuat lagi
Sebab terkadang kami mengetahui tetapi kami malas bergerak

Bapa
Kami mengetahui Engkau memilih kami
Dan Engkau jadikan kami anak-anak-Mu
Yang Engkau besarkan dan Engkau ajar
Supaya menjadi bukti dan perwujudan kasih dan kebaikan-Mu

Maka kami mohon rahmat-Mu ya Bapa
Dari mulai kami doa pagi dan sampai kami kembali dalam doa malam
Kami sungguh menyadari bahwa Engkau hadir
Sehingga kami sungguh-sungguh menghindari dosa

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin