"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Yohanes K. Sugiyarta

Yohanes K. Sugiyarta

Injil Lukas 24:1-12;

Saya kutipkan sebagian:

Luk 24:1
tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka.
Luk 24:2
Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu,
Luk 24:3
dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus.
Luk 24:4
Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan.
Luk 24:5
Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?
Luk 24:6
Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea,
Luk 24:7
yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."
Luk 24:8
Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.
--------

Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea

Saudaraku,
adakah yang pernah mengalami banyak persoalan lalu rasanya, menolak hari berganti?
Saat bangun tidur berkata: ya Tuhan... sudah pagi lagi!!
Dah ditunggu pekerjaan yang belum selesai, dikejar target atau mungkin ada pula yang dikejar cicilan.

Perempuan-perempuan yang masih dalam suasana duka karena wafatnya Tuhan Yesus, tidak tenggelam dalam kesedihan.
Pagi-pagi benar, mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah, mereka terkejut saat mendapati kubur itu kosong dan mereka mendengar kabar sukacita bahwa Tuhan Yesus telah bangkit!

Saudaraku,
manusia tidak lepas dari suka duka, menangis tertawa, meratap menari, dan lain sebagainya.
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;(Pkh 3:4)
Sebagai orang beriman kita percaya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik kepada kita.
Lalu tentunya bagaimana cara kita HIDUP dan cara kita MENANGGAPI pemberian Allah itu menjadi sangat-sangat penting.
Maka mari saya ajak merenungkan kutipan dari Pengkotbah 3:10-14:

Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.

Kita merayakan kemenangan, Tuhan kita Yesus Kristus telah bangkit dan mengalahkan maut.
Kita dipilih untuk menjadi pemenang karena kita memiliki TUHAN yang DEKAT dan HIDUP.
Maka mari setiap bangun di pagi hari, kita mohon penyertaan Tuhan supaya kita diberikan rahmat kekuatan, setia dan tekun melakukan kehendak-Nya.
Dan dalam doa malam, kita refleksi diri memohon ampun atas kekurangan kita dan mengucap syukur atas kasih-Nya.
Dan percayalah Allah pasti akan memberikan kejutan kepada kita, setiap hari.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Sabtu 20 April 2019

Allah Bapa kami
Engkau mengajar dan memberi teladan kepada kami
Bahwa cita-cita tidak akan pernah tercapai tanpa perngurbanan

Oleh karena itu dengan rendah hati kami menghadap-Mu
Memohon pertolongan-Mu
Agar kami berani bermati-raga
Mengesampingkan keinginan dan kesenangan diri
Sehingga tubuh ini tidak terikat oleh kesenangan, kenikmatan, kesombongan dan kekuasaan
Dan dengan gembira hati kami melakukan kehendak-Mu
Supaya hanya rencanamu yang terjadi

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Yohanes 18:1 - 19:42;

Saya kutipkan sebagian:

Yoh 19:16
Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. (19-16b) Mereka menerima Yesus.
Yoh 19:17
Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.
Yoh 19:18
Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.
Yoh 19:19
Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."
---------

Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak

Saudaraku,
saya awali permenungan pagi ini dengan kabar baik dari Tuhan Yesus:
Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin;(Bdk Luk 4:18)
Pada hari Jumat Agung, Tuhan Yesus memberikan pengertian baru tentang penderitaan manusia.
Mulai saat itu, ketika manusia mengalami kesulitan atau penderitaan maka dengan memandang salib, ia akan menemukan penghiburan.
Lagi pula bukankah setiap manusia yang hidup benar tidak terlepas dari penderitaan?
Mereka yang berjuang melawan ketidakadilan.
Mereka yang berjuang melawan ketidakjujuran.
Mereka yang berjuang melawan keserakahan.

Saudaraku,
hampir setiap manusia pernah mengalami kegagalan dan hampir setiap manusia mengalami persoalan.
Oleh sebab itu marilah kita tetap teguh berakar dalam Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus telah menderita untuk kita, memberikan teladan bagi kita, untuk menghadapi segala kesulitan dan tantangan tanpa menyalahkan orang lain.
Apabila kita tetap bersama Tuhan Yesus dalam menghadapi setiap kesulitan, semua yang kita lalui akan menempa kita menjadi orang yang rendah hati.
Dan saat kita berserah diri dan memandang salib, akan menjaga kita agar tidak menjadi sombong.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Jumat 19 April 2019

Allah Bapa kami
Salib Putera-Mu Tuhan kami Yesus Kristus mengajarkan kepada kami
Bukan hanya tentang penderitaan dan kerendahan hati
Tetapi kami menemukan teladan kesabaran dalam menghadapi setiap persoalan dan kesulitan

Kami mohon ya Bapa
Roh Kudus-Mu tetap tinggal dalam hati kami
Supaya setiap saat dan sepanjang hidup kami
Engkau dapati kami hidup menurut teladan dan Firman-Mu

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Yohanes 13:1-15;

Saya kutipkan sebagian:

Yoh 13:1
Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
Yoh 13:2
Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Yoh 13:3
Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
Yoh 13:4
Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
Yoh 13:5
kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Yoh 13:6
Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"
Yoh 13:7
Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
Yoh 13:8
Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
--------

Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya

Saudaraku,
apabila kita adalah Petrus, maka pasti kita mengatakan hal yang sama.
Melihat dan bersama Tuhan Yesus dalam kesehariannya, Petrus mengetahui siapa Tuhan Yesus, Ia adalah Allah yang layak disembah dan ditinggikan.
Petrus yang lebih tepat mencuci kaki Tuhan Yesus, ia yang harus melayani bukan sebaliknya.
Para murid belum bisa memahami apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Juga tentang wafat-Nya di kayu salib, tetapi setelah Tuhan Yesus dimuliakan dan naik ke surga mereka baru mengerti.

Saudaraku,
saya kira kita lebih beruntung sebab kita memperoleh pengertian yang sangat lengkap melalui hidup para rasul.
Terlebih melalui kesaksian hidup mereka dan ketaatan mereka menjaga hidup supaya Tuhan Yesus tetap hidup dan berkarya untuk semua orang.
Dan oleh karena semua orang kudus dan semua orang yang hidupnya membawa kebaikan Allah, sehingga hari ini kita bisa menikmati kebahagiaan hidup dalam Allah.
Dan kita semua mengetahui apa maknanya, Tuhan Yesus membasuh kaki para murid.
Bahwa kita diutus untuk membawa kasih dan kebaikan Allah kepada setiap orang dengan rendah hati dan melayani.
Lalu pertanyaannya: selama ini kita lebih sering minta dilayani atau melayani?

Saudaraku,
jika tanpa kasih, kita tidak akan pernah bisa dengan tulus melayani.
Sekecil apapun yang kita lakukan untuk orang lain, jika disertai dengan cinta kasih akan sangat besar faedahnya.
Melayani dengan kasih Tuhan, tidak akan pernah mencari keuntungan diri.
Harapannya adalah supaya Tuhan dimuliakan dan semakin banyak orang menerima kebaikan Allah.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Kamis 17 April 2019

Puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu Bapa
Hidup kami sangat berharga dimata-Mu
Kasih-Mu besar dan tak henti-hentinya menolong kami
Melalui Tuhan kami Yesus Kristus Putera-Mu
Engkau mendekat dan memberikan teladan kepada kami

Ampunilah kesalahan kami ya Bapa
Dan kami mohon Roh-Mu memberikan kekuatan kepada kami
Untuk kami memperbaiki kekurangan-kekurangan kami

Dan kami mohon
Kasih-Mu yang besar itu membuat kami rendah hati
Dan menjadi semangat untuk melayani siapapun dengan tulus ikhlas

Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Matius 16:14-25;

Saya kutipkan sebagian:

Mat 26:20
Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
Mat 26:21
Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
Mat 26:22
Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
Mat 26:23
Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
Mat 26:24
Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
Mat 26:25
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
---------

Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya"

Saudaraku,
Yudas mendapatkan kepercayaan untuk menjadi bendahara dalam pelayanan bersama Tuhan Yesus.
Saya yakin motivasi awal Yudas mengikut Tuhan Yesus adalah melayani.
Yang patut dipertanyakan adalah: mengapa Yudas bisa menyimpang?
Dengan menyaksikan langsung apa yang sudah dilakukan Tuhan Yesus, baik mujizat ataupun pengajaran-Nya, saya yakin sebagai manusia normal tidak akan berani macam-macam atau berlaku menyimpang.
Pasti Yudas mengetahui bahwa Tuhan Yesus bisa mengetahui apa yang ada di hati dan pikirannya.
Tetapi Yudas nekat melupakan pengetahuan atau kepercayaannya itu, atau mengingkari iman.

Saudaraku,
oleh karena iman kita memiliki pengharapan.
Mengingkari iman akan kehilangan pengharapan.
Mengejar kebahagiaan semu, bisa menjadi penyebab mengingkari iman.
Yang biasanya diawali dengan kurang bisa mengucap syukur, selalu merasa kurang dengan apa yang telah dimilikinya.
Misalnya: Ah.. kalau saja saya seperti si A itu, cantik dan uangnya banyak.
Pemikiran seperti itu jika tidak disikapi dengan benar, bisa mendorong orang untuk mengejar kebahagiaan semu.
Hidup dalam kebohongan dan mengingkari kenyataan, jika demikian akan berpotensi untuk memadamkan iman.
Seperti Yudas misalnya: bukan akau ya Rabi.

Saudaraku,
mari menjaga mata hati dan pikiran kita supaya tetap mengarah ke surga-nya Tuhan Yesus, bukan surga-surga yang lain.
Karena Tuhan Yesus sendiri adalah Allah dan Ia telah mendatangi kita, mengajar, memberikan teladan dan menuntun kita kepada keselamatan.
Hemdaklah tidak mementingkan diri sendiri, supaya tidak terbawa kepada kebahagiaan semu, yang akan membawa kepada kebinasaan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Rabu 17 April 2019

Allah Bapa kami
Setiap orang mengalami kegagalan
Kami pun pernah gagal karena mengabaikan ajaran dan perintah-Mu
Ada banyak orang benar yang hidup di sekitar kami
Ada banyak rasul-Mu disekitar kami
Dan Engkau menjadikan alam ini kitab suci-Mu
Tetapi oleh karena kesombongan kami
Kami berjalan dengan cara kami sendiri
Kami berjalan menurut arah kami sendiri
Ampunilah kami ya Bapa ampunilah kami

Kami mohon rahmat kekuatan-Mu
Supaya kami berani hidup jujur
Berani melihat diri sendiri apa adanya
Sehingga kami selalu bersyukur dan hati kami tenang
Maka kami bisa membuat rencana hidup yang baik sesuai dengan kehendak-Mu

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin

Injil Yohanes 13:21-33, 35-38;

Yoh 13:21
Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
Yoh 13:22
Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.
Yoh 13:23
Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
Yoh 13:24
Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
Yoh 13:25
Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
Yoh 13:26
Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
Yoh 13:27
Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
---------
Yoh 13:33
Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
---------
Yoh 13:37
Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"
Yoh 13:38
Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis

Saudaraku,
dalam perjamuan terakhir yang dikisahkan oleh Yohanes, yang sudah sangat kita hafal ini, saya mengajak untuk mencermati tenntang Yudas Iskariot.
Ia menerima roti pertama kali, seharusnya roti itu menjadi kekuatan dan berkat tetapi yang terjadi sebaliknya Yudas kerasukan Iblis.
Ia mengambil bagian dalam perjamuan tetapi hatinya sesungguhnya MENOLAK Kristus.
Ini menjadi permenungan bagi kita sekaligus peringatan:
Jika kita menghadiri misa kudus dan kita sungguh-sungguh menerima Kristus, Ia berkuasa menyembuhkan dan berkuasa mengampuni dosa.
Tetapi sebaliknya jika hanya berpura-pura, akan menjadi pengkhianat seperti Yudas Iskariot.
Dan sepertinya 2 kondisi tersebut sampai hari ini masih terjadi di Gereja Tuhan.

Saudaraku,
seperti para murid yang dipilih oleh Tuhan Yesus, kita pun telah dipilih Allah untuk tumbuh dan menghasilkan buah.
Dan mari kita tak henti-hentinya menyadari bahwa kita memiliki kelemahan rohani.
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.(1Pet 5:8)
Yudas Iskariot punya kelemahan: ketamakan, uang dan kekuasaan, dan ia tidak berani melawannya.

Saudaraku,
marilah kita mengenali dan mengakui kelemahan-kelemahan diri kita masing-masing, jangan disangkal.
Sadarilah itu dan akuilah, lalu datang kepada Tuhan Yesus memohon kekuatan untuk mengalahkannya.
Dan Tubuh Kristus yang kita terima dalam Ekaristi Kudus pasti akan menjadi mujizat, jika kita dengan sungguh-sungguh menerima Kristus.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Selasa 16 April 2019

Bapa sumber pengharapan kami
Saat berjalan bersama Engkau
Setiap kejadian dalam hidup kami
Menuntun kami menuju kepada-Mu
Tetapi jika kami tidak menuruti perintah-Mu
Langkah kami akan menuju kebinasaan

Untuk itu kami mohon ya Bapa
Roh Kudus-Mu menerangi hati dan pikiran kami
Dan Firman-Mu menjadi senjata dan kekuatan kami
Sehingga kami berani melihat kekurangan-kekurangan kami
Dan berani menolak bahkan menjauhkan dari kehidupan kami

Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin