
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Yohanes 7:1-2, 10, 25-30;
Saya kutipkan sebagian:
Yoh 7:25
Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?
Yoh 7:26
Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus?
Yoh 7:27
Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya."
Yoh 7:28
Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.
Yoh 7:29
Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."
Yoh 7:30
Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
--------
Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus?
Saudaraku,
orang-orang Yahudi tahu bahwa siapapun yang *menganggu kehormatan* orang-orang Farisi pasti akan disingkirkan.
Tuhan Yesus dimata orang-orang Yahudi dianggap telah menantang orang Farisi.
Zaman itu pemuka agama mengendalikan semuanya, dalam bisnis dan pengadilan.
Jadi jika orang-orang Farisi berencana membunuh Tuhan Yesus, pasti akan terjadi.
Walaupun orang-orang Yahudi banyak yang percaya bahwa Tuhan Yesus adalag Mesias, tetapi tidak akan berani mengatakannya di depan orang-orang Farisi.
Hanya orang Farisi, pemuka agama yang dianggap memiliki hak untuk me-legitimasi.
Lalu pertanyaannya: mengapa Tuhan Yesus tidak membangun semacam diplomasi dengan orang Farisi?
Saudaraku,
Tuhan Yesus adalah Allah, melihat hati orang Farisi.
Orang Farisi tidak sungguh-sungguh dalam menyembah Allah, semua aktivitas rohani yang dilakukan hanya untuk mencari kehormatan diri.
Mereka memilih-milih ayat-ayat kitab suci, hanya yang sekiranya membuat ia terlihat suci.
Mereka pasti mengerti:
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.(Yes 7:14)
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.(Mik 5:2)
Lalu permenungannya untuk kita:
Apakah kita benar-benar sudah tahu, Tuhan Yesus adalah Kristus/Mesias?
Dan apakah kita sungguh-sungguh percaya kepada-Nya?
Jika ya, tentunya semua aktivitas rohani dan hidup adalah ucapan syukur kita atas kasih dan kebaikan Allah dan tidak pilih-pilih perintah Allah.
Dalam arti, hanya mau yang enak-enak saja, berdoa hanya untuk urusan berkat, berkat dan berkat.
Yang diingat hanya Mazmur 23:2:
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Sedangkan Mazmur 23:4 sering dilupakan:
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Saat sedikit saja mengalami kesulitan langsung mengeluh, mencari-cari cara sendiri, bahkan ada yang lalu menyalahkan orang lain.
Apalagi Lukas 6:38:
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Buat sekali makan bisa habis Rp 100.000, tetapi akan berhitung jika untuk memberikan sedekah.
Saudaraku,
hendaklah kita tidak menyelidiki pertimbangan-pertimbangan Allah yang tersembunyi.
Sebab tidak semua keputusan Allah, bisa terjangkau oleh akal budi.
Oleh karena iman kita memiliki pengharapan dan dalam kasih Tuhan Yesus kita hidup.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Jumat 5 April 2019
Bapa yang penuh kasih dan sumber pengharapan
Kami mohon kuduskanlah kami
Bimbinglah dan lindungilah kami
Supaya hati dan pikiran kami hanya tertuju kepada-Mu
Bapa sumber dari segala pengetahuan
Kami mohon terangilah pikiran kami dengan cahaya ilahi
Sehingga kami terhidar dari perdebatan yang tidak perlu
Dan kami mohon ajarilah kami tetap rendah hati dalam segala keadaan
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Yohanes 5:31-47;
Saya kutipkan sebagian:
Yoh 5:31
Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar;
Yoh 5:32
ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.
Yoh 5:33
Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran;
Yoh 5:34
tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.
Yoh 5:35
Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.
Yoh 5:36
Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
--------
Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku
Saudaraku,
di zaman Tuhan Yesus, orang Yahudi pergi ke sinagoga untuk menikmati pujian, singkatnya siapa yang hidup paling taat dengan Taurat dan aturan yang mereka buat sendiri.
Hati dan pikiran mereka hanya fokus kepada kesucian diri mereka sendiri, bukan untuk kesatuan hidup dengan Allah tetapi untuk memperoleh kehormatan dirinya sendiri.
Bahkan mereka menggunakan Taurat untuk menghakimi orang lain, supaya dirinya sendiri terlihat paling benar dan paling suci.
Dengan demikian mereka jelas tidak akan pernah bisa percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang mereka nantikan, walaupun Tuhan Yesus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah.
Yaitu menghidupkan orang mati dan berbagai mujizat yang dahsyat lainnya.
Mereka lebih melihat pelanggaran Tuhan Yesus dalam aturan-aturan yang mereka buat, contohnya tentang hari sabat.
Saudaraku,
tentunya sampai hari ini kita telah menikmati pekerjaan Allah.
Yaitu semua kasih dan kebaikan yang kita terima sampai pagi hari ini, melalui orang tua kita, saudara-saudara kita dan semua orang yang telah berbuat baik kepada kita.
Dan tentunya juga teguran atau kritikan kepada kita, sehingga kita sadar ketika kita berada dijalan yang salah.
Jadi jika selama ini kita telah mengetahui, merasakan dan menerima pekerjaan Allah, tidakkah kita juga ingin terlibat dalam pekerjaan itu?
Saudaraku,
dengan teladan yang baik, ditaburkan benih yang baik.
Mari taburkanlah benih-benih itu, Allah akan mendatangkan angin yang akan menerbangkan benih-benih itu.
Dan percayalah bahwa benih itu akan berakar dan menghasilkan buah.
Dan buah itulah yang akan menjadi saksi-Nya.
Bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Kamis 4 April 2019
Ya Bapa
Kami hidup dalam kepercayaan kepada-Mu
Diperkuat oleh teladan orang-orang pilihan-Mu
Dan Firman-Mu yang selalu menjadi cermin hidup kami
Ampunilah kami ya Bapa
Apabila kami terkadang kurang percaya
Terutama saat kami sedang dalam kesulitan
Oleh sebab itu dengan rendah hati kami mohon kepada-Mu
Roh-Mu memberikan kekuatan dan keberanian kami
Untuk berani membuka tirai dalam hati kami
Sehingga terang cahaya-Mu masuk ke relung hati kami yang paling dalam
Supaya hanya kasih dan kebaikan-Mu saja yang berkuasa atas hidup kami
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Yohanes 5:17-30;
Saya kutipkan sebagian:
Yoh 5:17
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."
Yoh 5:18
Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.
Yoh 5:19
Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Yoh 5:20
Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.
Yoh 5:21
Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
--------
Yoh 5:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
--------
Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga
Saudaraku,
saat saya ada di ruang makan dan melihat hidangan yang telah tersaji di meja makan, saya bisa mengenali yang masak istri saya atau anak saya, hanya dari bentuk irisan sayurnya.
Apalagi saat mulai mencicipi masakannya, kalau anak saya yang masak cenderung agak asin.
Walaupun saya tidak melihat proses memasaknya.
Saudaraku,
Kita adalah anak-anak Allah, apakah kita melihat dan mengenali karya-karya Allah Bapa kita?
Tuhan Yesus dengan tegas dan jelas berkata bahwa: sampai sekarang Allah Bapa bekerja.
Kembali saya memberikan kesaksian, bahwa saya menjadi katolik karena melihat Tuhan Yesus bekerja dalam diri teman-teman dan tetangga-tetangga saya.
Jika saat ini Saudara masih percaya Tuhan Yesus, bersyukurlah dan mari hidup seperti Tuhan Yesus.
Yaitu hidup yang membawa damai, kabar sukacita dan penuh belas kasih.
Mari kita perhatikan, bahwa damai itu semakin mahal, kasih itu semakin langka, semakin banyak orang yang mudah membenci sesamanya.
Semakin banyak orang yang mencela sesamanya dan semakin banyak orang hanya memikirkan dirinya sendiri dan kelompoknya.
Maka kita sebagai anak-anak Allah, setiap hari marilah dengan sekuat-kuatnya memancarkan kasih Allah.
Saudaraku,
rahmat Allah tidak pernah bisa berdampingan dengan hal-hal duniawi.
Hal-hal duniawi akan membutakan mata kita dan membuat telinga kita tuli.
Kita harus dengan tegas memilih, jangan mudah dipengaruhi oleh siapapun dan apapun.
Percayalah Allah akan memberikan kecerdasan ilahi, apabila kita mau melihat tangan Allah bekerja.
Saya sedih masih banyak teman dalam kontak saya, yang mudah ngegosip dan menyebarkan sampah di media sosial.
Padahal kalau menurut saya mereka punya kompetensi dan kecerdasan untuk menyaring kabar, tetapi banyak orang menjadi bodoh ikut menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya atau lelucon yang tidak bermanfaat.
Saudaraku,
kita adalah orang-orang yang terpilih, dan kita telah diangkat menjadi anak-anak-Nya.
Allah memakai hidup kita untuk rencana-Nya, untuk pekerjaan-Nya.
Kita harus menyadari bahwa setiap saat kita harus menentukan pilihan antara kehendak Allah dan keinginan diri.
jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.
Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain.(Bdk Rm 7:21-23)
Maka marilah selalu memohon rahmat kekuatan dari Allah, supaya kita menang mengalahkan keinginan yang jahat.
Agar hidup kita menjadi perwujudan karya Allah.
Sehingga setiap orang yang ada dalam kehidupan kita merasakan damai, sukacita dan belas kasih.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Rabu 3 April 2019
Allah Bapa di sorga
Kami persembahkan kepada-Mu
Kesulitan-kesulitan orangtua kami,
Kesulitan sahabat-sahabat kami dan saudara-saudara kami
Kesulitan-kesulitan semua orang yang telah berbuat baik kepada kami
Dan kesulitan-kesulitan keluarga kami sendiri
Kasihanilah kami ya Tuhan Kasihanilah kami
Kami mohon berilah kami rahmat-Mu
Sehingga kami kuat dan setia melakukan kehendak-Mu dalam segala keadaan
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Yohanes 5:1-16;
Saya kutipkan sebagian:
Yoh 5:2
Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
Yoh 5:3
dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
Yoh 5:4
Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.
Yoh 5:5
Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Yoh 5:6
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
Yoh 5:7
Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
Yoh 5:8
Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Yoh 5:9
Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
Maukah engkau sembuh?
Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang
Saudaraku,
membaca Injil pagi ini tiba-tiba saya tertarik dengan pertanyaan Tuhan Yesus kepada orang yang lumpuh: Maukah engkau sembuh?
Alasan saya: tidak semua orang MAU berubah, walaupun sangat sadar INGIN berubah.
Pendapat saya begini:
Orang lumpuh itu memang tergantung kepada orang lain.
Ia tidak akan minum dan makan jika tidak ada yang memberinya.
Ia tidak perlu bekerja untuk itu, menunggu orang yang memberikan sedekah.
Jika tidak ada yang memberipun ia sudah terbiasa lapar.
Dan itu sudah dijalaninya bertahun-tahun.
Maka walaupun lumpuh dan menjadi gelandangan/pengemis ia tetap merasa nyaman.
Ada yang sebenarnya menyadari terikat oleh sesuatu, walaupun sadar ia bisa lebih baik tetapi ia tidak ingin lebih baik.
Misalnya: terbiasa dengan hiburan malam dan menyadari hal itu tidak ada manfaatnya, tetapi sulit melepaskannya dan justru dijadikan gaya hidup.
Lalu berikutnya, jawaban si orang lumpuh itu seakan-akan menyalahkan orang lain: Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu.
Mungkin tidak hanya satu atau dua kali saya mendengar orang yang ditanya: kamu masih gini-gini aja?
Jawabnya ya si anu bantunya gak niat, mesti begini dan begitu, si ani cuma ngomong tok, dan lain sebagainya.
Perhatikan apa yang dikatakan Tuhan Yesus: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.
Jika orang lumpuh itu tidak mau bangun dan berjalan, ia tidak akan sembuh.
Saudaraku,
mari kita melihat lagi diri kita sendiri.
Mungkin ada yang merasa nyaman dalam kelumpuhan.
Lumpuh dalam sungut-sungut dan keluh kesah, lalu tidak bisa mengucap syukur.
Selalu mengharapkan perhatian dan uluran tangan orang lain dan terasa berat mengulurkan tangan untuk orang lain.
Kita telah dipilih Allah untuk berbuah, supaya semakin banyak orang mendapatkan kasih, damai dan sukacita.
Bangkitlah angkatlah tilammu dan berjalanlah!
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Selasa 2 April 2019
Allah Bapa kami
Selama-lamanya Engkau baik, penuh kasih, adil dan bijaksana
Ampunilah kami jika kami malas
Ampunilah kami jika kami tidak mampu mengucap syukur
Seringkali kami mengeluh karena makanan tidak enak, sedangkan masih banyak orang yang kesulitan mendapatkan makanan
Bagi-Mu ya Bapa seluruh ucapan syukur kami
Dan dengan rendah hati kami mohon kepada-Mu
Rahmat kekuatan dan kasih-Mu lah yang membuat kami hidup
Yang membuat kami berjalan
Sehingga kasih dan kebaikan-Mu semakin memancar dalam hidup kami
Dan semakin dirasakan oleh semua orang
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Yohanes 4:43-54;
Saya kutipkan sebagian:
Yoh 4:45
Maka setelah ia tiba di Galilea, orang-orang Galileapun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiripun turut ke pesta itu.
Yoh 4:46
Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.
Yoh 4:47
Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.
Yoh 4:48
Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya."
Yoh 4:49
Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati."
Yoh 4:50
Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
Yoh 4:51
Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup
--------
Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup
Saudaraku,
pegawai istana pada zaman Tuhan Yesus termasuk golongan orang yang terhormat, dan sangat jelas ditulis dalam Injil pagi ini, ia mempunyai banyak pembantu atau hamba.
Ia tidak menyuruh hambanya untuk meminta Tuhan Yesus menyembuhkan anaknya yang sedang sakit, ia datang sendiri meminta kepada Tuhan Yesus.
Bukan rahasia lagi bahwa banyak orang kaya di sekitar kita yang dalam kehidupan sehari-hari selalu meminta tolong kepada pembantunya untuk hal-hal yang ringan yang sebenarnya bisa dilakukan sendiri.
Yang menjadi keprihatinan saya saat melihat sendiri seorang kristen memerintah pembantunya untuk mengambilkan sepatu.
Bahkan dengan berteriak menyuruh mengambilkan sepatu untuk anaknya.
Mengapa saya prihatin?
Kejadian itu disaksikan oleh anak-anaknya, bukankah Tuhan Yesus mengajarkan untuk melayani?
Ya sah-sah saja memerintah pembantu tetapi..
Bagaimana bisa memberi teladan untuk anak-anaknya jika hal-hal kecil untuk dirinya sendiri dalam keseharian saja minta dilayani?
Mungkinkan hati dan tangannya akan tergerak untuk melayani orang lain?
Saudaraku
ada banyak orang di Galelia yang menyambut kedatangan Tuhan Yesus, karena Ia pernah membuat air menjadi anggur.
Tetapi yang tercatat dalam Injil, yang datang kepada Tuhan Yesus hanya seorang pegawai istana, dia seorang Romawi bukan Yahudi.
Banyak orang mengenal Tuhan Yesus, bahkan berdoa dalam nama-Nya, namun hidupnya sama sekali tidak membawa tanda Allah.
Jika kita ingin anak-anak kita atau saudara-saudara kita, hidup benar dalam kasih Tuhan, berilah mereka teladan kerendahan hati dan belas kasih.
Tuhan Yesus melihat kerendahan hati pegawai istana itu, maka Ia berkata kepadanya: Pergilah, anakmu hidup!
Ingin anak-anak kita hidup?
Berikanlah mereka teladan.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Senin 1 April 2019
Allah Bapa kami
Kepercayaan dan kesetiaan kami belum seberapa
Apabila dibandingkan dengan kasih-Mu kepada kami
Tetapi kami percaya Engkau melihat kesungguhan kami
Kami menantikan rahmat-Mu setiap pagi
Kami perlu Engkau ya Bapa
Kami membutuhkan rahmat kekuatan-Mu
Untuk menjaga hati dan pikiran kami
Agar selalu mengarah kepada-Mu
Sehingga hidup kami
Menjadi teladan yang baik
Rendah hati dan penuh belas kasih
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin