
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Lukas 19:11-28;
Saya kutipkan sebagian:
Luk 19:15
Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.
Luk 19:16
Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.
Luk 19:17
Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.
Luk 19:18
Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina.
Luk 19:19
Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota.
Luk 19:20
Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.
Luk 19:21
Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.
Luk 19:22
Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.
Luk 19:23
Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.
---------
Saudaraku,
mungkin ada yang merasa dirinya sudah hidup baik, tidak pernah menyakiti orang lain, tidak ada iri hati, tidak menuruti hawa nafsu, tidak pemarah, dan lainnya.
Orang Kristen tidak cukup dengan berlaku baik, tetapi harus berbuah.
Allah bukan hanya melihat apa yang tidak kita lakukan, tetapi yang lebih utama adalah apa yang kita lakukan.
Misalnya ada orang yang tidak pernah melakukan kejahatan, tetapi ia tidak peduli dengan kesulitan orang lain.
Yang model begini ini seperti orang yang menerima mina lalu menyimpan dalam sapu tangan.
Saudaraku,
perintah Allah: kumpulkanlah bagimu harta di sorga.(Bdk Mat 6:20)
Kalau hidup hanya sekedar menghindari dosa, tidak menghasilkan apa-apa!
Allah telah memberikan kepercayaan kepada kita, supaya kasih dan kebaikan yang telah kita terima, bisa menjadi berkat pula bagi orang lain.
Maka marilah kita menghadirkan Allah dimanapun kita ditempatkan.
Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.(Ams 11:25)
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Rabu 21 Nopember 2018
Alangkah besarnya kekayaan-Mu ya Bapa
Yang Engkau sediakan bagi kami
Tidaklah cukup dengan usaha kami
Tidaklah cukup dengan kepintaran kami
Apa yang ada dalam hidup kami saat ini tidak ada artinya
Jika tidak mampu menghadirkan Engkau dalam hidup kami
Semua yang kami miliki tidak berarti apa-apa
Mungkin esok hari sudah lenyap
Bapa
Kepercayan-Mu adalah ujian bagi kami
Untuk itu ya Bapa
Kami mohon rahmat kekuatan-Mu
Supaya kami taat dan setia
Membawa kasih dan kebaikan dimanapun kami Engkau tempatkan
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 19:1-10;
Luk 19:1
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
Luk 19:2
Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
Luk 19:3
Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
Luk 19:4
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Luk 19:5
Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
Luk 19:6
Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
Luk 19:7
Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
Luk 19:8
Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
Luk 19:9
Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
Luk 19:10
Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
---------
Saudaraku,
manusia memiliki kehendak bebas, manusia diciptakan Allah bukan seperti wayang dan Allah dalangnya.
Bebas mengucapkan apapun dan bebas melakukan apapun.
Tetapi alam mengajarkan bahwa apapun pilihannya selalu ada kensekuensinya.
Pilihan itu akhirnya juga bisa menghukum bahkan bisa menjerat, tidak sedikit orang yang terpenjara oleh pikirannya sendiri.
Ada yang lalu akhirnya menyadari dan kemudian menyesali pilihannya.
Saudaraku,
dengan berbagai cara Allah mendekat kepada manusia.
Dengan berbagai cara Allah berbicara dengan manusia.
Dengan berbagai cara Allah mengasihi manusia.
tetapi...
dengan berbagai cara manusia menolaknya.
Mari saya ajak untuk melihat diri kita sendiri, seberapa sering kita menolak Allah?
Dari hal-hal keseharian saja misalnya:
Seberapa sering kita bersikap buruk atau bahkan marah, kepada istri/suami, anak, tetangga, rekan kerja dan siapapun yang kita temui dalm hidup kita.
Bukankah kita semua sejak lahir telah menikmati kasih dan kebaikan orang tua kita?
Mengapa setelah dewasa kita sering menolak perbuatan kasih?
Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.
Jika kita pernah merasa menyakiti atau merugikan orang lain, beranikah kita bertindak seperti Zakheus?
Saudaraku,
mari kita selalu menyadari bahwa kita telah lebih dulu menerima kasih dan segala kebaikan Allah, melalui siapapun, manusia tidak pernah bisa hidup sendiri.
Maka tidak ada sedikitpun alasan manusia untuk egois.
Mari perhatikan dengan seksama segala ucapan dan perbuatan kita, supaya tidak menyinggung atau menyakiti siapapun.
Hindari segala macam kegaduhan suasana, jangan terpancing dalam gosip atau pembicaraan yang tidak perlu, sebab bisa tanpa sadar akan terbawa kedalam emosi.
Selalu berjaga dan berdoa, supaya pandangan kita kepada Allah tidak terhalang.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Selasa 20 Nopember 2018
Allah bapa kami
Damai dan sukacita saat kami hidup bersama-Mu
Kami mohon kuatkan dan teguhkan hati kami ya Bapa
Untuk menolak semua keinginan buruk sedari awal
Dan semua keinginan yang akan memisahkan kami dengan Engkau
Kami mohon
Terang Roh Kudus-Mu masuk ke relung hati kami yang paling dalam
Menghalau kegelapan dalam setiap sudut
Sehingga mata dan telinga kami selalu tertuju kepada-Mu
Dan kami menikmati kedamaian hidup
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 18:35-43;
Luk 18:35
Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis.
Luk 18:36
Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?"
Luk 18:37
Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat."
Luk 18:38
Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Luk 18:39
Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
Luk 18:40
Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya:
Luk 18:41
"Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!"
Luk 18:42
Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!"
Luk 18:43
Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.
---------
Saudaraku,
mari kita lihat semakin hari semakin banyak orang buta, bukan buta fisik namun buta pikirannya.
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.(2Kor 4:4)
Ilah adalah sesembahan atau yang disembah.
Lantas apa yang dimaksud ilah zaman ini, sehingga membutakan pikiran?
Saya pernah mendengar kalimat: watuk(batuk) ada obatnya tetapi kalau watak tidak ada obatnya.
Watak menurut KBBI: sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat:
Pertama-tama harus jujur terhadap diri sendiri, apakah memang punya watak buruk, yang gejala awalnya: tidak pernah bisa serius dan konsisten dalam segala hal.
Bisa dengan sangat cepat berubah, mendengar orang ngomong A, ikut A, ngomong B ikut B.
Sudah punya rencana ingin jadi guru misalnya, ketika bertemu seorang guru dan bercerita tentang keadaannya yang sulit lalu menjadi galau.
Padahal tidak semua guru mengalami keadaan yang sama, itu realita.
Tidak semua orang bisa jadi pejabat, tidak semua pengusaha sukses dan tidak semua buruh itu mengeluh.
Dan biasanya orang seperti ini tidak pernah memiliki pendirian tetap, mudah tergoda oleh ucapan dan tindakan orang lain.
Hidup seperti itu penuh dengan kehampaan, hati dan pikirannya selalu gelap atau tertutup.
Menyembah pendapatnya sendiri dan keinginannya sendiri.
Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", *Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita*, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus._(2Kor 4:6)
Saudaraku,
Menahan keinginan diri terutama dalam nafsu mencari kehormatan, kekuasaan, harta, kesenangan dan menanggalkan kebiasaan lama memang sulit.
Dan masih banyak ilah-ilah baru yang selalu muncul di hari-hari yang akan kita lalui, yang sangat berpotensi membutakan hati dan pikiran.
Tuhan Yesus yang berkuasa menyembuhkan orang yang buta, Ia juga berkuasa mengubah hidup, mengubah watak, mengubah sifat dan mengubah total menjadi pribadi yang baru yang lebih baik, kepada setiap orang yang percaya dan menyerahkan hidupnya kepada-Nya.
Mari janganlah tunduk dengan pikiran kita sendiri, lakukanlah firman Tuhan yang setiap detik sebenarnya terdengar oleh telinga kita dan terlihat oleh mata kita.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Senin 19 Nopember 2018
Allah Bapa kami
Sering kali ada yang tersembunyi dalam hati kami
Tetapi kami tidak berani mengakuinya
Apa artinya pujian dari manusia
Apa artinya kehormatan dunia
Ajarilah kami ya Bapa
Supaya kami berani melawan pikiran yang buruk
Yang hanya akan menjadi jerat
Dan menimbulkan kegelisahan dan ketakutan saat keinginan kami tidak terpenuhi
Kuasailah pikiran kami dengan Roh-Mu
Dan terangilah hati kami dengan cahaya fiman-Mu
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Markus 13:24-32;
Mrk 13:24
"Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya
Mrk 13:25
dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
Mrk 13:26
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Mrk 13:27
Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.
Mrk 13:28
Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Mrk 13:29
Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Mrk 13:30
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi.
Mrk 13:31
Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
Mrk 13:32
Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja."
---------
Saudaraku,
ada banyak tertulis dalam Injil tentang kedatangan kembali Tuhan Yesus ke dunia dengan berbagai macam tanda.
Pagi ini saya mengajak Saudaraku untuk tidak mempelajari tanda.
Bagi saya pribadi, itu tidaklah penting.
Yang lebih penting menjaga diri selalu siap kapan saja, jika hari itu tiba.
Jangan kiranya kita seperti Yudas, yang selalu berada disamping Tuhan Yesus.
Dan hampir setiap hari ia melihat mujizat.
Bukankah mujizat itu adalah tanda Allah?
Tidak seorangpun manusia yang bisa mengadakan mujizat seperti Tuhan Yesus.
Ternyata tanda atau mujizat dan atau apapun istilahnya, tidak menjamin bisa menjaga iman.
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."(Mat 26:25)
Dan bagi saya setiap pagi adalah tanda kebaikan Allah.
Dan walaupun setiap hari mampu melihat tanda Allah, jika tidak diikuti dengan komitmen untuk taat dan setia kepada-Nya, mungkin hanya dengan hitungan detik kita bisa kehilangan iman.
Apalagi jika hanya menyadari kehadiran Allah seminggu sekali di gereja.
Saudaraku,
banyak sekali bunga bermekaran, tetapi tidak semuanya menjadi buah.
Mari kita tetap bertekun dalam iman.
Dan mari kita berdoa memohon kepada Allah supaya kita memiliki hati yang tekun dan lalu kita melakukan bagian kita.
Kita membutuhkan matahari surga supaya iman kita tumbuh subur, berbunga dan berbuah.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Minggu 18 Nopember 2018
Allah Bapa kami
Tempatkanlah kami dimana Engkau menghendaki
Engkau yang mengetahui apa yang terbaik untuk kami
Dan kami mohon pemeliharaan-Mu agar kami berbuah
Sebab seringkali yang menurut kami pada awalnya baik
Pada akhirnya kami sadar telah tertipu
Bapa di surga
Kasih-Mu adalah tanda yang sempurna
Jika kami tekun dan sungguh-sungguh mengasihi
Kami akan Engkau bawa untuk hidup bersama-Mu selama-lamanya
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 18:1-8;
Luk 18:1
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Luk 18:2
Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun.
Luk 18:3
Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
Luk 18:4
Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun,
Luk 18:5
namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
Luk 18:6
Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
Luk 18:7
Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
Luk 18:8
Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
--------
Saudaraku,
tentunya kita semua setuju bahwa berdoa adalah salah satu cara berkomunikasi atau berbicara dengan Allah.
Lalu pertanyaannya: berbicara tentang apa?
Saya melihat seseorang yang hampir-hampir sepanjang hari berkomunikasi melalui Whatsapp(WA), mungkin dengan pacarnya.
Apa ya yang dibicarakannya?
Tentunya tentang dia sendiri dan pacarnya.
Tidak mungkin membicarakan orang lain atau pekerjaan, bisa tahan sepanjang hari.
Pembicaraan akan menarik jika masing-masing saling mengenal dan masing-masing mengenal dirinya sendiri.
Saling mengenal berarti masing-masing bisa menerima kekurangan dan kelebihannya.
Dan jika tidak didasari dengan cinta, sepertinya kok tidak mungkin.
Pertanyaan berikutnya saat kita berbicara dengan Allah:
Apakah kita mengenal Allah dan Allah mengenal diri kita?
Dan apakah kita mengenal diri kita sendiri?
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
(Mat 7:22-23)
Jika kita sungguh-sungguh mengenal Allah, tidak akan berbuat kejahatan.
Dan jika tidak melakukan firman Allah, itu sama saja menipu diri sendiri.
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.(Yak 1:22)
Saudaraku,
berdoa membutuhkan TEKAD, bukan sekedar rutinitas atau hanya sekedar basa-basi.
Seperti seorang janda yang selalu datang kepada hakim untuk membela dirinya dalam Injil Lukas hari ini.
Jika hanya basa-basi, saat merasa ditolak ia akan menyerah.
Tekad pasti akan diikuti dengan ketekunan.
Maka marilah kita selalu bertekun dalam doa, sekalipun nampak sia-sia.
Percayalah DOA selalu membawa HASIL.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Sabtu 17 Nopember 2018
Allah Bapa kami
Engkau boleh tidak percaya kepada kami
Namun...
Kami sangat-sangat percaya kepada-Mu
Untuk itu kuserahkan hidup kami kepada-Mu
Karena hanya Engkaulah yang berkuasa atas hidup
Dan bentuklah kami dengan Roh dan firman-Mu
Sehingga hidup kami sesuai dengan kehendak-Mu
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin