
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Matius 21:33-43, 45-56;
Saya kutipkan sebagian:
Mat 21:33
"Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
Mat 21:34
Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
Mat 21:35
Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu.
------------
Mat 21:37
Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
------------
Mat 21:39
Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.
------------
Perumpamaan dalam Injil Matius pagi ini, penggarap melawan kepada pemilik kebun anggur.
Apabila ada kisah nyata seperti itu, saya sangat yakin para penggarap pada akhirnya akan bertengkar sendiri.
Akan ada permusuhan bahkan perang antar penggarap dan pada akhirnya mereka tidak akan mendapatkan apa-apa.
Jika hubungan dengan Allah tidak harmonis selalu akan mengarah kepada hubungan dengan keluarga atau sesama menjadi tidak harmonis.
Mari kita lihat apa yang terjadi di dunia ini:
Dalam keluarga, ada banyak pertengkaran bahkan perceraian pasti hidupnya menolak Allah(bukan tidak mengenal Allah).
Dalam perusahaan, dalam negara selalu ada perebutan kekuasaan yang lebih tragis, bahkan membawa nama Allah.
Yang tadinya teman bisa menjadi lawan.
Ada banyak lapisan-lapisan dalam pemikiran yang selalu berpotensi menghalangi bahkan merusak hubungan manusia dengan Allah.
Salah satu contoh dalam perumpamaan Injil pagi ini adalah lapisan keserakahan.
Manusia melihat Allah seprti melihat bulan di langit.
Dan terhalang oleh atap dosa.
Karena Allah sangat mengasihi manusia ciptaan-Nya.
Allah hadir di dunia, agar dekat dengan manusia.
Namun ternyata manusia memilih di dalam rumah dengan tembok-tembok keangkuhan, kesombongan, hawa nafsu, dll.
Didalam hati setiap orang ada kasih tetapi lalu mati terbunuh oleh pemikiran dan keinginan.
Allah menawarkan bulan namun manusia dengan kesombongannya menciptakan cahaya sendiri bahkan memilih hidup dalam kegelapan.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa hari Jumat 17 Maret 2017
Allah Bapa yang Mahakasih
Cahaya kasih-Mu selalu menerangi hidup kami
Walaupun dunia menawarkan cahaya yang kelihatan lebih indah dan penuh warna
Kami mohon kekuatan kepada-Mu ya Bapa
Agar kami senantiasa teguh dan setia
Hidup dalam cahaya kasih-Mu
Dan kami mampu meneruskan cahaya-Mu kepada sesama kami
Engkau telah mempercayakan kepada kami
Segala berkat yang telah kami terima
Dan berkat itu adalah milik-Mu
Semoga kami selalu menyadari agar tidak merasa memiliki
Sarana-sarana itu untuk karya-Mu dalam dunia
Agar setiap orang memperoleh hidup
Dalam nama Putera-mu Tuhan Yesus Kristus dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami berdoa dan menyerahkan diri kami kepada-Mu
Jadikanlah kami pewarta kasih-Mu
Amin
Injil Lukas 16:19-31;
Saya kutipkan sebagian:
Luk 16:19
"Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
Luk 16:20
Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
Luk 16:21
dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Luk 16:22
Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
Luk 16:23
Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
-----------
Luk 16:27
Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
Luk 16:28
sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
Luk 16:29
Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
------------
Saat ini banyak sekali komunitas atau kelompok.
Biasanya komunitas memiliki slogan bahkan ditulis dalam stiker, baju atau kaos seragam.
Sekaligus untuk identitas kelompok mereka.
Sebagai umat kristen apakah kita juga menyadari bahwa kita telah dikelompokkan oleh Tuhan Yesus?
orang-orang terpilih untuk menjadi saksinya, dan mewartakan hidup.
Cukup sederhana tidak perlu menjadi ahli teologi atau sekolah alkitab.
Hanya selalu sadar bahwa:
Hidup adalah perwujudan kasih Allah.
Dan dengan semangat sederhana:
Jika kita ingin hidup, tentunya kita ingin saudara-saudara kita atau orang-orang yang kita kasihi juga bisa hidup.
Hidup adalah identitas orang kristen.
Tuhan Yesus telah mengalahkan kematian.
Mengasihi dan peduli kepada semua orang adalah tanda hidup.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa hari Kamis 16 Maret 2017
Allah Bapa sumber kehidupan
Sabda-Mu mengalir selalu didalam hidup kami
Sehingga hidup kami menghasilkan buah-buah kasih yang melimpah
Dan semua yang ada disekitar kami ikut melihat dan merasakan kasih-Mu
Terimakasih Engkau telah memilih kami menjadi saksi-Mu
Untuk menghadirkan hidup ditengah dunia yang selalu menawarkan kematian
Roh Kudus-Mu selalu menuntun kami
Memberi kekuatan kepada kami
Agar hidup kami menjadikan orang lain hidup
Kami mohon agar hidup kami menjadi kidung dan tarian indah bagi-Mu
Dan kami selalu memuji dan menyembah-Mu
Bersama Tuhan Yesus Puteramu
dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Matius 20:17-28;
Saya kutipkan sebagain:
Mat 20:25
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Mat 20:26
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
Mat 20:27
dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
Mat 20:28
sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
------------
Sadar atau tidak sadar kehidupan seseorang atau lebih tepatnya perilaku seseorang dikendalikan oleh kecaman atau pujian dari orang-orang di sekitarnya.
Pujian bisa menjadikan orang diperbudak.
Sebaliknya tidak sedikit orang yang diperbudak oleh kekecewaan.
Apabila kita sungguh-sungguh mengenal diri sendiri seperti apa-adanya, dikecam ataupun dipuji adalah hal yang biasa.
Tidak akan mempengaruhi sedikitpun kehidupan kita.
Hidup menjadi diri sendiri bukan hidup menjadi apa kata orang.
Rendah hati adalah saat kita direndahkan oleh orang lain dan kita tetap menerima penuh kasih.
Bukan dengan marah dan kecewa lalu diperbudak oleh kekecewaan itu.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.(Fil 2:8)
Beriman kepada Tuhan Yesus harus berani menyalib kegoisan.
Jangan peka terhadap kecaman dan pujian, namun menjadi sangat dingin akan kasih dan kebaikan.
Melayani bukan dilayani.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa hari Rabu 15 Maret 2017
Kedalam tangan-Mu lah keserahkan hidup kami ya Bapa
Dan ajarilah kami hidup menjadi diri sendiri
Dan melaksanakan perintah-Mu
Supaya kami tidak hidup diperintah dan diatur oleh keinginan
Sebab seringkali keinginan kami tidak sesuai dengan kehendak-Mu
Hanya menuruti kenikmatan dan kepuasan sesaat
Terkadang kami menjadi seorang pengemis yang berpakaian bagus
Kurang bisa bersyukur atas apa yang telah kami terima dari pada-Mu
Dan selalu meminta-minta kepada-Mu
Kami percaya Engkau Bapa yang sangat baik
Yang selalu mengerti apa kenbutuhan kami
Ajarilah kami mengucap syukur
Sebab dengan mengucap syukur
Kami belajar untuk rendah hati
Kami bawa doa permohonan dan ucapan syukur ini kepada-Mu
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Amin.
Injil Matius 23:1-12;
Saya kutipkan sebagian:
Mat 23:1
Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
Mat 23:2
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Mat 23:3
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Mat 23:4
Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
Mat 23:5
Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
Mat 23:6
mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
Mat 23:7
mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
-----------
Ada lagu berjudul Panggung Sandiwara yang dinyanyikan oleh Nicky Astria.
Dalam Injil pagi hari ini ada Panggung Kesucian.
Begitu banyak orang memamakai simbol-simbol keagamaan hanya untuk naik ke panggung kesucian.
Agar terlihat beragama atau bahkan untuk terlihat suci.
Seperti pemain wayang orang, yang berpakaian dan berdandan seperti semar saat naik di pamggung.
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.(1 Sam. 16:7)
Saudaraku pernah melihat tingkah aneh dari orang yang sedang jatuh cinta?
Memang akan terlihat aneh bagi kita yang tidak sedang jatuh cinta.
Mencintai dunia akan terlihat munafik.
Jatuh cinta kepada Tuhan akan terlihat aneh bagi orang-orang yang mencintai dunia.
Mencintai Tuhan:
Saat orang ingin disanjung, tetap rendah hati.
Saat orang sulit memaafkan, tetap mengasihi.
Saat orang senang mencaci, tetap diam dan mengucap syukur.
Dan lain-lain.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa hari Selasa 14 Maret 2017
Bapa di dalam surga
Kami mengucapkan puji syukur kepadamu
Engkau ijinkan kami untuk melihat yang kurang baik
Agar kami melihat apa yang baik dan berkenan kepada-Mu
Disaat dunia melihat tetapi tuli
Disaat dunia tuli tetapi melihat
Engkau membuka mata dan telinga kami
Agar kami melihat secara utuh tarian indah
Tidak hanya melihat gerakannya saja
Namun juga iringan musiknya yang seirama dan indah
Seperti Engkau melihat secara utuh dan jujur
Kami mohon ajarkan kami
Agar kami juga mampu melihat diri kami sendiri dengan jujur dah utuh
Sehinga kami tidak hidup munafik
Kami memuji Engkau ya Bapa
Bersama Tuhan Yesus Puteramu dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kinin dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 6:36-38;
Luk 6:36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
Luk 6:37
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
Luk 6:38
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
-----------
Murah hati, memberi dan tidak menghakimi.
Injil pagi hari ini sangat menarik, murah hati dan memberi disandingkan _berdekatan_ dengan menghakimi.
Dalam Perjanjian Lama:
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.(Mal. 3:10)
Saudara-saudara kita dalam gereja Kristen ada persepuluhan.
Dalam Perjanjian Baru ada perpektif yang lebih luas tentang hal memberi.
Pagi hari ini saya mengajak bahwa memberi tidak cukup hanya sekedar sebagai kewajiban atau aturan.
Tetapi memberi adalah keinginan yang timbul dari perspektif iman.
Sebab jika menggunakan pemahaman dengan pikiran maka secara sadar dan tidak sadar lalu pasti akan membuat takaran.
Dan pada akhirnya tidak terlepas dari menghakimi.
Misalnya:
Yuk memberi sumbangan ke Si A.
Aaah ngapain disumbang.
Susah dibuat sendiri kok, coba kalau dia tidak ini, tidak itu, dll.
Menyumbang gereja sedikit saja, uang gereja sudah banyak.
Sebagian disumbangkan ke panti asuhan saja.
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.(Mat. 7:1)
atau saya tulis:
Jangan menilai sehingga kita tidak akan dinilai.
Kemurahan hati mengalir dengan sendirinya dalam hidup, bahkan dirinya sendiri tidak menyadari.
Tangan kirinya tidak punya kesadaran tentang apa yang dilakukan tangan kanan.
Itulah memberi dengan perspektif iman.
Hidup bukan hanya bahagia saja tetapi menjadi berarti.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa hari Senin 13 Maret 2017
Selamat pagi Bapa
Kembali kami memulai aktivitas dan pekerjaan kami pekan ini
Kami tahu dengan pasti
Kasihmu tidak akan pernah berhenti
Dan membentuk hidup kami dalam rencana-Mu
Kami mohon penyertaan dan tuntunan-Mu
Untuk selalu menyadari
Hanya kasih-Mu yang menjadikan kami hidup
Sehingga hidup kami pun selalu murah hati
Dalam nama PuteraMu, Tuhan kami Yesus Kristus dan bersama Dia, dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami akan selalu hidup dalam kasih-Mu
Kini dan sepanjang masa
Amin