
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Markus 3:20-35;
Ayat:
Mrk 3:28
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.
Mrk 3:29
Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."
Mrk 3:30
Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Mrk 3:31
Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia.
Mrk 3:32
Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau."
Mrk 3:33
Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?"
Mrk 3:34
Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
Mrk 3:35
Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
--------
Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku
Saudaraku,
kita mungkin merasa cukup dekat dengan Tuhan Yesus dan menjadi bagian dari keluarga-Nya.
Kita berpikir punya kontak dengan Tuhan Yesus karena kita rajin ibadah di gereja dan rajin berdoa.
Tetapi Tuhan Yesus tidak mengatakannyanya demikian.
Siapa yang melakukan kehendak Allah-lah yang "dekat dengan-Nya", bahkan bagian dari keluarga-Nya.
Saudaraku,
seperti apakah orang yang melakukan kehendak Allah?
Jika sesorang mengabdi kepada Tuhan dengan sukarela.
Memang nampaknya mudah tetapi mari kita melihat diri kita sendiri dengan jujur.
Apakah ketaatan kita kepada kehendak-Nya, sungguh-sungguh "tanpa syarat"?
Dan ada baiknya setiap saat kita bertanya kepada diri kita sendiri:
Apakah saat ini saya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan?
Dengan demikian kita bisa selalu "terjaga", hanya melakukan kehendak Allah.
Saudaraku,
inilah tahapan-tahapannya pasrah kepada kehendak Allah:
Menyesuaikan diri kepada kehendak Allah.
Mengingini kehendak Allah.
Dan mencintai kehendak Allah.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa
Tuhan Yesus
Terimakasih Engkau memberikan teladan kepada kami dalam ketatan, bahkan taat sampai kepada salib
Kami mohon bimbinglah kami, tuntunlah kami untuk selalu menyesuaikan diri dengan kehendak-Mu
Dan kami mohon berilah kami keberanian untuk menolak segala bentuk keinginan diri yang tidak teratur
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Lukas 2:41-51:
Luk 2:41
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
Luk 2:42
Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
Luk 2:43
Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
Luk 2:44
Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
Luk 2:45
Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
Luk 2:46
Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Luk 2:47
Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
Luk 2:48
Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
Luk 2:49
Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
Luk 2:50
Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
Luk 2:51
Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
--------
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah
Saudaraku,
Yusuf dan keluarganya adalah orang Yahudi yang taat, bahkan setiap tahun pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah.
Yusuf dan Bunda Maria mengetahui bahwa anaknya, Yesus adalah anak Allah.
Meskipun demikian, sebagai orangtua mereka tetap memberikan teladan ketaatan kepada Allah.
Saudaraku,
kita bisa meneladan Bunda Maria dan Santo Yusuf, walaupun mereka adalah "pilihan Allah", mereka tetap setia hidup dalam ketaatan dan rendah hati.
Tentu mata kita melihat ada orang yang hidup dalam "kesombongan rohani".
Misalnya ada yang telah merasa hidup kerohaniannya paling benar, lalu menghakimi orang lain.
Ada pula yang kemudian menyibukkan diri dalam segala bentuk aktifitas kerohanian, tetapi lalu lupa dengan tanggung jawabnya dalam kehidupan sehari-harinya.
Dan adapula yang "mencari panggung" dalam aktifitas kerohaniannya.
Saudaraku,
Tuhan Yesus mengetahui rencana Bapa, bagi Dia dan bagi kedua orangtua-Nya.
Adalah untuk bertumbuh dalam hikmat dan kasih karunia-Nya.
Kitapun selalu sadar bahwa kita adalah pilihan Allah.
Kitapun mengetahui rencana Allah bagi kita.
Yaitu supaya hidup kita selalu membawa kabar baik, belas kasih dan pengampunan Allah.
Oleh karena itu marilah kita selalu hidup dalam kesadaran dan ketaatan.
Kesadaran sebagai anak-anak Allah akan membawa kita kepada kerendahan hati dan mendorong kita untuk hidup dalam ketaatan.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa
Allah Bapa kami
Engkau memberikan teladan yang nyata melalui Keluarga Kudus Nazareth
Sebab Engkau ingin kami hidup dalam belas kasih dan kuasa-Mu
Kami mengucap syukur, dengan berbagai cara Engkau menjaga kami agar selalu hidup dalam kesadaran dan ketaatan
Kami mohon ampunilah kekurangan dan kesalahan kami
Dan ajarilah kami setiap hari untuk berserah diri hanya kepada kehendak dan rencana-Mu
Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Yohanes 19:31-27;
Yoh 19:31
Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib?sebab Sabat itu adalah hari yang besar?maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
Yoh 19:32
Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
Yoh 19:33
tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
Yoh 19:34
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Yoh 19:35
Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
Yoh 19:36
Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."
Yoh 19:37
Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."
---------
Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam
Saudaraku,
hari ini hari raya "Hati Yesus Yang Mahakudus".
Hati Tuhan Yesus menjadi teladan yang luar biasa bagi kita semua.
Khususnya teladan "ketaatan", ketaatan-Nya sampai kepada salib.
Saudaraku,
ada banyak orang yang mengikuti Tuhan Yesus oleh karena roti, kesembuhan dan mujizat-mujizat lainnya.
Tetapi tidak semua pengikut-Nya taat sampai kepada salib.
Sebab ada yang jiwanya lemah karena pandangannya hanya tertuju kepada kesenangan, pangkat dan kekuasaan.
Hanya sedikit orang yang perhatiannya tertuju kepada kekayaan surgawi.
Saudaraku,
bagi orang yang sungguh-sungguh mengikuti Tuhan Yesus, pasti mengutamakan "hidup batin".
Tuntutan hidup badani di dunia ini adalah tantangan yang sangat berat.
Oleh karena itu arahkanlah selalu pandangan kita kepada "Tuhan Yesus yang disalib".
Supaya kita memperoleh kekuatan untuk "menyalibkan keinginan daging".
Sehingga dalam keadaaan apapun kita tetap teguh hidup dalam ketaatan.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa
Tuhan Yesus
Kami mohon jauhkanlah kami dari kebodohan
Kami Engkau berikan mata yang melihat dan telinga yang mendengar
Tetapi seringkali kami lebih tertarik dengan barang-barang duniawi
Dan kami mohon berilah kami kekuatan untuk menyalibkan keinginan daging setiap hari
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
Injil Markus 12:28-34;
Mrk 12:28
Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
Mrk 12:29
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Mrk 12:30
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Mrk 12:31
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Mrk 12:32
Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
Mrk 12:33
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
Mrk 12:34
Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
---------
"Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Saudaraku,
tentunya kita sangat familiar dengan kata "kasih".
Dan tentunya kitapun selalu berusaha mengasihi setiap orang dalam kehidupan kita.
Bukan untuk mencari "upah" tetapi karena Allah telah lebih dulu mengasihi kita.
Nah.. kira-kira Tuhan Yesus mengatakan apa ya kepada kita?
Apakah kita juga mendengar Tuhan Yesus berkata kepada kita: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"?
Saudaraku,
kita harus selalu membangun kesadaran bahwa: setiap orang harus mengalami belas kasih Allah melalui hidup kita.
Setiap orang adalah ciptaan-Nya dan Allah menciptakannya sesuai dengan gambar-Nya.
Mengasihi sesama adalah wujud nyata mengasihi Allah.
Mengasihi sesama menjauhkan kita dari keasyikan dengan diri sendiri.
Jika kita hanya mengasihi diri sendiri justru kita sebenarnya dikuasai oleh dengan kebencian, kesepian dan keterasingan.
Lalu pada akhirnya kita akan terjebak dalam "kepalsuan dunia" dan nampaknya kita puas dan bahagia.
Coba perhatikan segala bentuk "keinginan daging" yang tidak terkendali, justru menyebabkan kita semakin "kesepian".
Dan semakin kita mengasishi diri sendiri, kita semakin "terpisah dari Allah".
Saudaraku,
perhatikan bagaimana kita mencintai diri sendiri, kita harus mengasihi sesama dengan cara dan porsi yang sama.
Kita selalu bisa memaafkan diri kita sendiri atas semua kesalahan yang kita lakukan.
Dan saya berharap kita juga bisa memaafkan orang lain seperti kita memaafkan diri kita sendiri.
Perhatikan ketika kita mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri kita sendiri, sesungguhnya kita menemukan diri kita sendiri.
Dan sebaliknya, jika kita tidak mengasihi orang lain, sesungguhnya kita kehilangan diri sendiri dan terpisah dari Allah.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa
Allah Bapa kami
Engkau mendekat kepada kami melalui Putera-Mu Tuhan kami Yesus Kristus
Supaya kami hidup dalam belas kasih dan kuasa-Mu
Kami mohon penuhilah dan kuasailah kami dengan belas kasih-Mu
Supaya melalui hidup kami, setiap orang dalam kehidupan kami mengalami Allah yang hidup
Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa.
Injil Markus 12:18-27;
Mrk 12:18
Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
Mrk 12:19
"Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
Mrk 12:20
Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan.
Mrk 12:21
Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga.
Mrk 12:22
Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.
Mrk 12:23
Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
Mrk 12:24
Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
Mrk 12:25
Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
Mrk 12:26
Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
Mrk 12:27
Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"
---------
Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan
Saudaraku,
mari kita lihat kelompok agama Kaum Zelot yang ada pada zaman Yesus.
Kaum Zelot percaya bahwa Roma menduduki Israel adalah tindakan yang salah.
Mereka menolak membayar upeti kepada Roma, karena satu-satunya raja adalah Allah Israel.
Bagaimanapun, mereka adalah umat Allah.
Bukankah Allah sudah memberi mereka Tanah Perjanjian?
Bukankah Allah memanggil mereka untuk menjadi umat-Nya yang istimewa?
Bagaimana mereka bisa menjadi istimewa ketika diduduki oleh bangsa yang jahat?
Bukankah mereka perlu bebas menjalankan agamanya tanpa campur tangan Romawi?
Bukankah seharusnya umat Allah bebas memerintah diri mereka sendiri, atau lebih baik lagi, dipimpin oleh Allah?
Bagaimanapun, Allah telah memanggil mereka untuk menjadi bangsa yang suci dan hal itu tidak mungkin terjadi jika negara tersebut diduduki oleh orang-orang kafir.
Kelompok agama kedua yang ada pada zaman Yesus adalah: Kaum Herodian.
Mereka adalah kebalikan dari kaum Zelot.
Mereka percaya bahwa cara untuk mendapatkan kekuasaan politik adalah dengan bekerja sama dengan pemerintah kafir, mendapatkan prestise, dan menjadi bagian dari sistem pemerintahan yang mengendalikan negara.
Mencalonkan diri untuk menjadi pejabat dan menggunakan pengaruhnya.
Bukannya memberontak melawan pemerintah seperti kaum fanatik, mereka justru mendukung dan mempromosikan pemerintah.
Merekalah yang mencoba menjebak Yesus dengan bertanya, “Kalau begitu, beritahu kami, apa pendapatmu?
Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”
Kelompok agama ketiga adalah: Orang Farisi.
Mereka adalah kelompok agama konservatif.
Orang Farisi percaya bahwa jalan datangnya kerajaan Allah adalah dengan mengikuti aturan Allah.
Formulanya mudah: orang yang mengikuti aturan Allah, Allah memberkatinya dan mewujudkan kerajaan-Nya.
Kerajaan itu datang melalui ketaatan.
Jika beberapa peraturan baik, maka banyak peraturan yang lebih baik.
Ikuti aturan, buat lebih banyak aturan, dan memastikan semua orang mengikuti aturan tersebut.
Mesias akan datang dan Tuhan akan melepaskan mereka dan akan menjalani kehidupan yang lebih murni.
Mereka percaya bahwa ketaatan adalah kunci untuk menyenangkan Tuhan.
Dan jika ada lebih banyak orang seperti mereka maka kerajaan akan datang.
Singkirkan para pemabuk, pezinah, kaum gay, dan para pelaku aborsi, maka segalanya akan berubah.
Kelompok agama keempat adalah: Orang Saduki.
Ini adalah kelompok agama liberal.
Dalam doktrinnya karena mereka tidak percaya pada hal-hal mendasar seperti kebangkitan.
Mereka juga terlibat dalam politik.
Menariknya adalah orang Saduki sebagian besar berasal dari golongan imam.
Kelompok kelima adalah: ahli Taurat mereka memiliki posisi prestise.
Mereka adalah kelompok ahli Taurat profesional pada zaman Yesus, dan bertanggung jawab untuk menafsirkan hukum Taurat.
Mereka adalah para ahli yang dipanggil dalam kasus-kasus dimana orang dituduh melanggar hukum Musa.
Merekalah para ahli hukum agama yang memberi mereka kekuasaan luar biasa dalam menafsirkan hukum.
Bagi mereka, iman adalah tentang pengetahuan dan interpretasi yang benar terhadap Kitab Suci.
Saudaraku,
Apakah kita memahami Kerajaan Allah datang secara dramatis?
Apakah kita memahami bahwa iman bukanlah soal sistem kepercayaan, kode etik, sistem politik yang direformasi, atau aturan agama?
Iman adalah tentang hubungan kita dengan Allah.
Hubungan kita dengan orang lain menunjukkan kualitas hubungan kita dengan Allah.
Jika kita selalu terhubung dengan Allah, sesungguhnya kita telah HIDUP dalam KEBANGKITAN.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa
Tuhan Yesus
Engkau selalu mendekati kami supaya kami tidak hidup dalam keterpisahan
Sebab Engkau mengetahui, tanpa Engkau kami pasti tersesat dan berjalan menuju kepada kematian
Kami mengucap syukur karena Engkau selalu menjaga kami dan melindungi kami
Maka kami mohon ajarilah dan doronglah kami untuk selalu hidup dalam ketaatan
Dan kuasailah kami dengan belas kasih-Mu
Supaya dimanapun kami Engkau tempatkan, hidup kami selalu menjadi kabar baik dan senantiasa penuh dengan belas kasih
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa