
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Markus 9:38-40;
Mrk 9:38
Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
Mrk 9:39
Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Mrk 9:40
Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
--------
Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Saudaraku,
pagi ini saya awali dengan pertanyaan:
Apakah kita telah bisa *berdamai* dengan diri sendiri?
Mungkin lebih dari puluhan kali saya mendengar kotbah di gereja: ibadat jalan terus, berbuat dosa juga jalan terus?
Mari kita refleksi diri sejenak:
Bagaimana cara bicara kita, sikap kita terhadap suami/istri?
Bagaimana cara bicara kita, sikap kita terhadap orang lain?
Bagaimana tanggung jawab dan kejujuran kita di tempat kerja?
Jadi jika di hari minggu mulut kita memuji Allah, mungkinkah di hari yang lain mulut kita untuk marah-marah atau mencaci?
Itu sangat-sangat mungkin, maka jika demikian hidupnya tidak akan pernah membawa mujizat.
Kekistrenan yang seharusnya bisa menjadi berkat, bisa membuat mujizat dan membawa damai, justru menjadi batu sandungan.
Saudaraku,
mari teguh dan berakar dalam Tuhan supaya tidak perlu mencari hiburan lain.
Dan supaya tidak mudah tergoda oleh pikiran-pikiran yang jahat.
Rajin-rajinlah melihat diri sendiri, supaya tidak ada setitik debu pun yang tersembunyi dihati kita.
Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.(Gal 6:4)
Dan mari selalu mengingat bahwa kita dipanggil untuk mengabdi, untuk melayani dan melakukan pekerjaan Allah.
Supaya semua orang di kehidupan kita menerima berkat dan mujizat.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Rabu 27 Februari 2019
Damai sejahtera apabila hidup kami setia dalam Firman-Mu
Dan selalu memperhatikan peringatan-peringatan-Mu
Kami mohon ya Bapa
Nyalakanlah Api Roh-Mu dalam hidup kami
Supaya membakar semangat kami untuk melakukan perintah-Mu
Dan menjadi sumber kekuatan untuk menolak pikiran yang jahat
Bapa di sorga
Kami mohon ajarilah kami menikmati dan memahami kebaikan-Mu
Sampai ke hati kami yang paling dalam
Sehingga kami tidak mudah mengeluh
Dan setia hidup di jalan-Mu
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Markus 9:30-37;
Saya kutipkan sebagian:
Mrk 9:31
sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
Mrk 9:32
Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
--------
Mrk 9:35
Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."
--------
Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia
Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya
Saudaraku,
saya sengaja mengutip berurutan: Tuhan Yesus dibunuh dan tentang menjadi pelayan.
Pertimbangan saya, pagi ini saya mengajak Saudaraku untuk sebentar saja memandang salib, lihatlah Tuhan kita tergantung disana.
Di salib itu, Saudaraku bisa menemukan kerendahan hati yang sempurna, kemenangan dan kebesaran.
Saudaraku,
para murid gagal memahami salib.
Demikian pula kita juga bisa gagal memahami salib, jika hanya menuruti dorongan hati dan perintah akal budi.
Dibutuhkan semangat pembaharuan akal budi terus menerus supaya kita mampu melihat, mengerti dan melakukan kehendak Allah.
Sebab hidup seorang kristiani bukan lagi untuk dirinya sendiri, tetapi dengan rendah hati mengikuti rencana Allah.
dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.(Bdk Luk 1:47-48)
Bunda Maria terpilih bukan hanya karena iman, bukan hanya karena kemurnian hidupnya, tetapi oleh karena kerendahan hatinya.
Bunda Maria manusia biasa seperti kita, tetapi Ia sanggup mengalahkan akal budi.
"Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
(Bdk Luk 1:34-35)
Mengalahkan akal budi:
Bukan tentang membalas kebencian atau menyikapi ketidaknyamanan yang dilakukan orang lain kepada kita.
Tetapi jika memiliki kerendahan hati, tidak akan pernah SEMPAT sakit hati apalagi membenci.
Jadi tidak sedikitpun terlintas dipikirannya untuk membalas setiap perlakuan yang tidak nyaman.
Saudaraku,
mari selalu bersemangat membaharui akal budi dengan selalu berada di dekat Tuhan Yesus.
Belajarlah kepada-Nya, karena Ia lemah lembut dan rendah hati.(Bdk Mat 11:29)
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Selasa 26 Februari 2019
Allah Bapa kami
Kami percayakan hidup kami kepada-Mu
Kami berjanji akan melakukan perintah-Mu
Kami mohon bukalah mata hati dan pikiran kami ya Bapa
Yang masih terhalang oleh kenyamanan diri
Dan kami mohon rahmat kekuatan Roh Kudus-Mu
Sehingga hidup kami bukan lagi untuk kenyamanan diri dan mencari pujian
Namun jadikan hidup kami menjadi wujud nyata karya-Mu
Yang menghadirkan kebaikan, kedamaian, kabar sukacita dan kebenaran-Mu
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Markus 9:14-29;
Saya kutipkan sebagian:
Mrk 9:20
Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.
Mrk 9:21
Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.
--------
Mrk 9:25
Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
Mrk 9:26
Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."
Mrk 9:27
Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
Mrk 9:28
Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?"
Mrk 9:29
Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
--------
Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa
Saudaraku,
menjadi peringatan untuk kita bahwa doa diperlukan agar kita tetap terhubung dengan Allah.
Sekaligus doa bisa digunakan sebagai cermin, apakah ada hal-hal duniawi yang mengikat hidup kita.
Kita bisa berdoa dengan kalimat yang indah tetapi jangan terjebak dalam ritual, dan doa menjadi tak lagi bermakna.
Lalu mungkin hanya akan seperti bualan belaka.
Akan lebih baik memilih kata-kata yang menyentuh hati dan diucapkan perlahan-lahan.
Dan bila perlu ucapkan berulang-ulang sampai kita benar-benar menjadi cermin hati kita.
Melihat dan mengakui dengan jujur apa yang ada dalam di dalam hati.
Tantangan terberat adalah tidak semua orang sungguh-sungguh ingin dibebaskan dari apa yang mengikat mereka.
Kalau berani mengakuinya dengan jujur, justru meminta kenyamanan dalam keterikatan.
Misalnya: korupsi atau memberikan/menerima fee dari pekerjaan/proyek dan berusaha dikelola baik-baik dengan berbagai pembenaran supaya menjadi terbiasa dan tidak bersalah.
Saudaraku,
doa menuntut iman.
Tanpa iman doa tidak akan membawa perubahan.
Mari jangan terjebak oleh pikiran-pikiran yang malas, gunakanlah hati.
Dan dengan iman, jadikan doa sebagai cermin hati maka kita akan melihat kebenaran, memperoleh pengiburan sejati dan memperoleh kekuatan untuk melepaskan diri dari ikatan hal-hal duniawi.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Senin 25 Februari 2019
Allah Bapa kami
Kami mohon berikanlah kami hati yang runcing
Yang tidak mudah percaya oleh perasaan-perasaan
Yang mampu menerobos angin ribut
Dan berikanlah hati yang hanya tertuju kepada-Mu
Bapa
Kehadiran-Mu membuat hati kami tenang dan memberikan ketentraman
Kami mohon ya Bapa
Pancarkanlah Cahaya-Mu dan menembus sudut-sudut hati kami sedalam-dalamnya
Supaya hati kami tetap murni tidak terikat keinginan-keinginan dan penghiburan duniawi
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 6:27-38;
Saya kutipkan sebagian:
Luk 6:27
"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
Luk 6:28
mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
Luk 6:29
Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
Luk 6:30
Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
Luk 6:31
Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
Luk 6:32
Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
--------
Luk 6:37
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
Luk 6:38
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
--------
Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka
Saudaraku,
membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak ada dalam iman kristiani.
Jika seseorang tidak mau memberikan pengampunan, maka kebencian dan keinginan membalas dendam akan menjadi beban jangka panjang.
Yang sangat berpotensi merusak diri sendiri dan orang lain.
Pengampunan itu menyembuhkan.
Saudaraku,
memberikan pipi yang lain untuk ditampar jangan dipahami dengan membiarkan kekerasan, tetapi itu adalah respon spontan tanpa kekerasan.
Maka dengan demikian akan melatih penguasaan diri, pengendalian diri dalam segala keadaan.
Jika Saudara saat ini menggerutu karena ketidaknyamanan oleh perlakuan orang lain atau bahkan tidak bisa tidur hanya karena ucapan orang lain.
Saya mengajak Saudara untuk menghitung kebaikan yang telah Saudara terima.
Bukan untuk membuat perbandingan tetapi untuk melatih diri supaya hati dan pikiran kita hanya diisi kasih dan kebaikan Allah.
Saudaraku,
Tuhan Yesus berdoa memohon kepada Bapa agar mengampuni orang-orang yang menyalibkan-Nya.
"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."(Bdk Luk 23:34)
Berbuat baik kepada yang membenci, mendoakan yang memusuhi bahkan yang menganiaya, harus kita jaga terus-menerus supaya kita tidak ikut tenggelam dalam dunia yang mempromosikan kebencian, kekerasan dan dendam.
Dan dimanapun kita berada, akan dikenal sebagai anak-anak Allah.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Minggu 24 Februari 2019
Kasih dan pengampunan-Mu berlimpah-limpah
Engkau sabar membingbing kami
Dan Engkau tidak mengingat-ingat kesalahan kami
Bapa yang baik
Sungguh kami mengucap syukur
Dan kami harus berterima kasih
Atas anugrah yang sedemikian besar itu
Engkau yang Maha Tinggi berkenan mengunjungi kami dengan penuh kasih
Membuka mata dan telinga kami
Sehingga kami tahu kemana kami harus berjalan
Terpujilah Engkau ya Bapa
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Markus 9:2-13;
Saya kutipkan sebagian:
Mrk 9:2
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
Mrk 9:3
dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.
Mrk 9:4
Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
Mrk 9:5
Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Mrk 9:6
Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.
Mrk 9:7
Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
-------
Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia
Saudaraku,
iman tidak menjamin kita tidak akan khawatir, tidak menjamin kita tidak gelisah, tidak menjamin kita tidak lagi berbuat salah.
Sebab kita adalah manusia yang memiliki keterbatasan.
Tetapi iman kita dalam Kristus memberi jaminan bahwa Tuhan itu hidup dan penuh kasih, dan menyertai kita mengatasai keterbatasan.
Saudaraku,
para penulis Injil dengan sederhana menceritakan peristiwa-peristiwa yang menampilkan iman para Rasul.
Sehingga saat ini kita tidak kehilangan pengharapan dan hidup dari iman yang teguh.
Memberi jalan keluar dari kecemasan, memberi kedamaian dan memenuhi hati dengan harapan.
Saudaraku,
dengan kacamata iman, dengan sangat jelas kita bisa melihat jalan yang menyesatkan.
Dan dengan iman kita diberikan kekuatan tetap berada di jalan kebenaran.
Saya hanya mengingatkan pencobaan datang setiap saat, maka setiap saat kita harus mendengarkan Dia.
Supaya hati, pikiran, ucapan dan tindakan kita tetap mengikuti perintah Tuhan kita Yesus Kristus.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Sabtu 23 Februari 2019
Setiap hari kami memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu
Supaya langkah kami tetap berada di jalan-Mu
Bapa Engkau baik dan sangat baik
Engkau setia menemani kami dalam semua keadaan
Sabda-Mu selalu menjadi jawaban setiap persoalan kami
Dan selalu menjadi penghiburan saat kami merasa sendirian
Terimakasih ya Bapa untuk semua kebaikan-Mu
Dan Kami mohon buatlah telinga kami selalu mendengar
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin