
Yohanes K. Sugiyarta
Injil Lukas 7:36-50;
Saya kutip sebagian:
Luk 7:41
"Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
Luk 7:42
Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
Luk 7:43
Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."
Luk 7:44
Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
Luk 7:45
Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
Luk 7:46
Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
Luk 7:47
Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
Luk 7:48
Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."
Luk 7:49
Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
Luk 7:50
Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
--------
Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat
Saudaraku,
bagi seorang kristiani, injil, sabda Tuhan adalah kabar baik, seharusnya menjadi gaya hidup.
Demikian pula ibadat bukan sebuah acara penyembahan atau semacam pertunjukan.
Pewartaan injil tidak di ruang kelas, bukan sebuah program dan bukan pula seperti tugas sekolah .
Iman yang harus menjadi sumber energi dalam hidup seorang kristiani.
Maka hidup orang kristiani adalah perwujudan injil.
Hidup seorang kristiani adalah kabar baik.
Hidup seorang kristiani membawa keselamatan.
Hidup seorang kristiani adalah ibadah.
Saudaraku,
Rasul Paulus mengatakan dalam 2Kor 5:21:
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Sehingga kita yang berdosa telah diampuni-Nya supaya kita beroleh keselamatan.
Berbahagialah kita, sebab kita terpilih menjadi saksi-saksi Allah.
Maka marilah kita berdoa, dan dengan rendah hati mohon kepada Allah supaya Dia meningkatkan iman kita.
Supaya terang Roh Kudus-Nya menuntun kita, sehingga mata kita dan telinga kita dapat dengan jelas membedakan mana jalan dunia dan mana jalan kita sebagai seorang saksi Tuhan.
Saudaraku,
saya tidak pernah meminta mujizat, sebab pemeliharaan-Nya setiap hari bagi saya adalah anugrah yang dahsyat.
Terkadang saya sangat sedih jika mendengar ada seorang atau kelompok kristiani yang sibuk berburu jamahan Tuhan, berburu sentuhan Tuhan dan berburu mujizat.
Mereka lupa bahwa Allah bukan hanya menyentuh tapi memeluknya setiap hari.
Mereka kehilangan sentuhan itu, tidak lagi merasakan hangatnya pelukan itu, karena sibuk dengan dirinya sendiri.
Mereka lebih terhibur dengan kata-kata yang sebenarnya tidak mengandung arti.
Ada pula yang katanya belajar bahasa roh.
Ucapan dan perbuatan yang murni yang terwujud dari seorang yang beriman dalam Tuhan Yesus Kristus, itulah bahasa Roh yang sesungguhnya.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Kamis 18 September 2019
Bapa di sorga
Engkau menyelamatkan kami
Supaya hidup kami menjadi panggung kejaiban-keajaiban karya-Mu
Ampunilah kami ya Bapa, bila kami kurang percaya
Dan kami mohon tingkatkanlah iman kami
Kuasailah kenginan kami
Dan ajarilah kami untuk tetap rendah hati
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 7:31-35;
Luk 7:31
Kata Yesus: "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama?
Luk 7:32
Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.
Luk 7:33
Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan.
Luk 7:34
Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
Luk 7:35
Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
--------
Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis
Saudaraku,
apakah Saudaraku juga merasakan:
apabila kita hidup untuk menyenangkan orang lain, ada saja orang yang mengatakan: kinerja anda buruk.
Apabila kita hidup nampak seperti untuk diri sendiri, banyak orang yang mengatakan: anda egois.
Apabila kita terlihat rajin dalam urusan rohani, ada saja orang yang mengatakan: anda sok suci.
Saudaraku,
kita sadar bahwa semakin banyak orang kehilangan figur dan kehilangan dirinya sendiri.
Tidak lagi percaya dengan dirinya sendiri dan sukar untuk percaya dan menghargai orang lain, siapapun itu.
Maka apapun atau siapapun yang dihadapannya, ia tidak akan pernah bisa memahami apalagi menerima.
Saudaraku,
jadi permenungan bagi kita: untuk apa dan untuk siapa kita hidup?
Seperti Tuhan Yesus, yang berinteraksi dengan berbagai macam orang.
Dan Tuhan Yesus tetap setia dengan misinya yaitu menyatakan kebenaran dan mengabarkan keselamatan.
Kita sebagai orang kristiani sangat jelas, bahwa kita hidup untuk mewujudkan belas kasih Allah dan kita hidup dalam kebenaran, menuju kepada keselamatan.
Firman Tuhan sebagai kidung pengiring dalam langkah kaki kita, dan belas kasih Allah yang menjadi penyemangat hidup kita.
Hidup kita bukan untuk menyenangkan dunia atau mencari kesenangan dunia.
Bukan seperti ahli taurat dan orang farisi, mereka bangga dengan kehormatan dan mereka menari oleh karena tepuk tangan dan pujian.
Saudaraku,
mari seperti Nabi Nuh, tetap hidup benar dihadapan Allah, ditengah manusia yang rusak oleh hawa nafsu.
Dengan telinga yang selalu mendengarkan kidung surgawi, dan mata yang hanya tertuju kepada karya-karya Allah.
Doa Hari Rabu 18 September 2019
Bapa yang Maha Kudus, terpujilah Engkau selama-lamanya
Kami mohon terjadilah pada kami seperti yang Engkau kehendaki
Kami percaya rencana-Mu selalu yang terbaik bagi kami
Oleh karena itu ya Bapa
Ajarilah kami taat hanya kepada-Mu
Ajarilah kami untuk menemukan penghiburan hanya dari-Mu
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 7:11-17;
Saya kutip sebagian:
Luk 7:12
Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
Luk 7:13
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
Luk 7:14
Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
Luk 7:15
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
Luk 7:16
Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
--------
Allah telah melawat umat-Nya
Saudaraku,
setiap saat kita harus menyadari bahwa Allah bukan hanya hadir di gereja atau saat ibadat, namun hadir dalam setiap pribadi anak-anak-Nya.
Maka keluarga kita, tetangga kita, rekan kerja kita dan setiap orang dalam kehidupan kita seharusnya merasakan kehadiran Allah melalui hidup kita..
Menjadi bahan permenungan kita masing-masing dan saatnya kita bertanya kepada diri sendiri, bagaimana kita berucap, bersikap dan bagaimana perbuatan kita terhadap orang lain selama ini.
Saudaraku,
kebangkitan anak seorang janda, membuka mata banyak orang, memberikan pengharapan kepada banyak orang, terutama mereka yang hidup tapi sejatinya mati.
Mati rasa terhadap keadaan sekitarnya, atau mereka yang tidak lagi punya pengharapan.
Kita tidak perlu pintar untuk mengajar.
Kita tidak perlu kaya untuk berbagi.
Kita tidak perlu jabatan untuk memberi teladan.
Yang diperlukan adalah semangat melayani.
Tidak semua alat terbuat dari emas, masing-masing alat memiliki kegunaannya sendiri.
Tukang kayu menggunakan gergaji, dokter bedah menggunakan pisau bedah.
Percayalah Tuhan Yesus pasti menggunakan hidup kita, supaya setiap orang melihat kebenaran dan setiap orang merasakan belas kasih Allah.
Kewajiban kita adalah menjadi alat dan ijinkanlah Allah menggunakannya.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Selasa 17 September 2019
Allah Bapa kami
Seringkali kami disibukkan oleh kekhawatiran kami sendiri
Sehingga kami lupa bahwa Engkau hidup
Maka kami mudah gelisah, mengeluh dan cepat putus asa
Ampunilah kami ya Allah, ampunilah kami
Kami mohon rahmat kekuatan-Mu ya Bapa
Jadikanlah hidup kami ini alat-Mu
Dan yakinkanlah kami
Bahwa sekecil apapun tangan kami melakukan kehendak-Mu
Engkau yang akan menjadikan karya tangan anak-anak-Mu ini menjadi besar
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 7:1-10;
Saya kutip sebagian:
Luk 7:3
Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
Luk 7:4
Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
Luk 7:5
sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
Luk 7:6
Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
Luk 7:7
sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Luk 7:8
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
Luk 7:9
Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
-------
Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh
Saudaraku,
kita percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Allah, Ia yang menciptakan sesuatu dari ketiadaan.
Demi keselematan manusia yang dikasihinya, Ia merendahkan diri-Nya kepada manusia.
Ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.(Bdk Yes 53:12)
Saudaraku,
terlihat di zaman sekarang yang lebih maju dibandingkan di zaman Tuhan Yesus.
Dan tentunya peradaban manusia juga semakin maju.
Namun tentang ketaatan tidak sedikitpun nampak semakin maju.
Tetap saja manusia lebih memilih hidup dengan caranya sendiri dan tidak suka diatur.
Saudaraku,
Tuhan Yesus telah memberikan teladan menjadi orang yang paling rendah.
Mari berusaha untuk taat dengan belajar mengalahkan kesombongan, belajar menundukkan diri kita dibawah kaki semua orang.
Belajar mematahkan kehendak diri sendiri, mengurbankan diri kedalam pengabdian total.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Senin 16 September 2019
Allah Bapa kami
Kami ingin selalu berada di dekat-Mu
Kami ingin sungguh-sungguh mengasihi-Mu
Kami ingin Engkau nyatakan perkara-perkara Ilahi kepada kami
Karena hanya Engkaulah ya Bapa sumber penghiburan dan kekuatan kami
Dan kami mohon rahmat kekuatan-Mu
Sehingga kami sanggup melepaskan diri dari segala jerat kesombongan
Dan tetap tunduk dan taat hanya kepada perintah-Mu
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin
Injil Lukas 15:1-32;
Saya kutip sebagian:
Luk 15:1
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
Luk 15:2
Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
Luk 15:3
Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
--------
Luk 15:10
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
Luk 15:11
Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Luk 15:12
Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Luk 15:13
Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Luk 15:14
Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
--------
Luk 15:17
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Luk 15:18
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
Luk 15:19
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
---------
Ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat
Saudaraku,
sebagian besar dari kita pernah tersesat, namun kabar baiknya adalah kita mengetahui jalan pulang.
Dan jika ada yang saat ini sadar tersesat, pulanglah sekarang, sebab esok hari bisa saja tidak lagi menyadari bahwa sedang tersesat.
Saudaraku,
ada baiknya kita tidak selalu membuka diri terhadap setiap tawaran.
Sebab keinginan jahat bisa saja dibungkus dengan sangat menarik sehingga nampak luarnya baik.
Ada 2 senjata yang ampuh supaya tidak tertipu, yaitu tetap rendah hati dan tidak serakah.
Dengan kerendahan hati kita akan hidup dalam ketaatan.
Tanpa kerendahan hati, akan selalu merasa lelah dan mudah bersungut-sungut.
Tanpa kerendahan hati cinta tidak akan bertumbuh.
Tidak serakah menahan kita dari godaan hawa nafsu.
Mengapa kita mudah marah apabila ada hal-hal yang tidak berjalan sesuai dengan kehendak dan keinginan kita?
Bukankah tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa memastikan semua rencana dan keinginannya tercapai?
Saudaraku,
tuntutan kebutuhan hidup badani memang sangat berat, ada baiknya kita selalu menyadarinya.
Supaya kita tidak dibuatnya tersesat.
Jika saat ini ada yang sadar tersesat, mengapa menunggu sampai lain waktu untuk kembali?
Marilah bangkit, sekaranglah waktunya untuk kembali menjadi anak-anak Bapa.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Minggu 15 September 2019
Allah Bapa kami
Kami mengucap syukur
Oleh karena rahmat-Mu membimbing dan melindungi kami
Sehingga kami tidak lagi mencintai dunia
Namun menyatukan diri kami dengan Engkau
Ada musim kemarau ada musim hujan
Ada musim panas ada musim dingin
Dan itu semua harus kami lalui
Maka kami mohon ya Bapa
Kuasailah keinginan kami
Supaya kami tetap teguh dan setia hidup dalam kehendak-Mu
Dengan pengantaraan Kristus dan bersama Dia dalam persekutuan dengan Roh Kudus
Kami memuliakan Dikau Allah Bapa yang Mahakuasa
Segala hormat dan kemuliaan kini dan sepanjang segala masa
Amin